Berdemokrasi itu esensinya siap menang dan juga siap pula kalah, tidak ada draw atau seri, yang menang berkuasa dan biarkan jalannya. Kebijakan baik didukung yang tidak baik dikritisi, selama ini baik atau buruk dipakai untuk menelikung. Pemenang tidak bisa leluasa menjalankan roda pemerintahan.
Ada yang menang tentu ada yang kalah, namanya juga kompetisi, yang kalah tidak perlu mencari-cari kesalahan, namun siapkan amunisi ke depan untuk mengambil alih kepemimpinan di saat pemilu, apa yang bisa dilakukan, kampanye melalui perilaku yang baik, kritis untuk memberikan kesejahteraan bagi rakyat, bukan asal berbeda dengan eksekutif atau pemenang pemilu.
Menciptakan lembaga dewan perwakilan rakyat yang bermartabat. Presidensial harus ditegakkan, bukan malah setengah-setengah seperti saat ini. Dengan demikian legeslatif bisa berjalan dengan efektif dan sama bangganya, bukan malah mengincar eksekutif terus. Â Pengawasan bisa berjalan baik dan setara tidak hanya fokus pada pemerintah saja.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H