Pendidikan. Menciptakan siswa-siswi yang kritis dan cerdas, bukan samata menghapal. Apalagi mengandalkan bocoran soal di mana-mana. Sikap penghargaan akan kemanusiaan adalah kejujuran yang ditanamkan sejak dini. Nilai itu adalah konsekuensi logis, bukan tujuan akhir. Tidak heran pejabat pun membeli suara untuk menjadi pejabat.
Sikap mental. Jika pendidikan telah dibenahi, tentu sikap mental instan, abai, tidak bertanggung jawab itu akan ikut berubah dan membaik. Itu bukan hanya pemerintah saja seluruh bangsa dan negara ini. Jangan kaget suatu hari negara ini akan tidak ada pejabat yang hanya bisa menghujat tanpa kerja.
Menghargai proses. Mental  bangsa ini adalah mental terabas yang penting hasil, soal cara, proses, dan bagaimana mendapat itu tidak penting. Anak malah nilai sempurna, pejabat korup masih bisa melenggang di mana-mana, kaya hasil maling dihormati, yang sederhana karena jujur malah hancur, itu semua karena orang fokus pada hasil bukan perjuangan akan proses.
Malu melanggar. Bagaimana malu kalau melanggar pun dipertontonkan oleh elit. Termasuk di sini adalah malu kalau kaya karena maling. Nilai tinggi karena bocoran, atau menyuap demi sebuah prestasi dan pekerjaan, selama ini malah bangga dan merasa hebat dengan itu semua.
Apakah bisa? Tentu saja bisa sepanjang ada kemauan untuk berubah dan bebenah. Jati diri manusia itu baik adanya. Pengaruh baik itu perlu digaungkan dan digelorakan.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H