Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Balada Sapi di Negeri Gemah Ripah Loh Jinawi

4 Juni 2016   09:27 Diperbarui: 4 Juni 2016   10:01 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapkan pendamping profesional dan benar-benar memang bisa, bukan politis dan konco dhewe sebagai penyakit lama. Selalu saja terulang, misalnya kemitraan model swasta biasanya jauh lebih baik. Belajar dari sana, bukan di atasi dengan impor lha malah menyejahterakan tetangga, rakyat sendiri jadi buruh semata.

Kemauan berubahdan bebenah dari negara dan pemerintah. Sikap dari atas dulu. Serius memikirkan rakyatnya dan baru menganimasi rakyat untuk berubah. Susah mengharapkan rakyatnya dulu berubah daripada pemerintahnya. Ide-ide bagus itu penting namun perlu pengawasan yang baik dan sikap mental yang bagus pula.

Birokrasi sering menjadi penghambat dari pada pendorong kesejahteraan,berkelit dengan prosedural yang sering tidak mau beranjak dengan inovasi dan kreativitas. Bisa menyontoh kereta api, bagaimana sekarang tata kelola mereka yang sangat jauh berbeda. Awalnya penolakan juga tidak sedikit, calo, berdiri, pedagang asongan, dan apakah birokrasi tidak terlibat? Jelas terlibat, minimal pembiaran.

Jangan salahkan negara lain yang dituduh macam-macam, namun diri sendiri sebagai bangsa masih berlaku yang sama. Sikap mental rakus dan maruk untuk diri sendiri abai akan kebersamaan. Apa bukan ironi saat sapi lebih mahal daripada Singapura yang air saja perlu meminta Indonesia?

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun