Siapkan pendamping profesional dan benar-benar memang bisa, bukan politis dan konco dhewe sebagai penyakit lama. Selalu saja terulang, misalnya kemitraan model swasta biasanya jauh lebih baik. Belajar dari sana, bukan di atasi dengan impor lha malah menyejahterakan tetangga, rakyat sendiri jadi buruh semata.
Kemauan berubahdan bebenah dari negara dan pemerintah. Sikap dari atas dulu. Serius memikirkan rakyatnya dan baru menganimasi rakyat untuk berubah. Susah mengharapkan rakyatnya dulu berubah daripada pemerintahnya. Ide-ide bagus itu penting namun perlu pengawasan yang baik dan sikap mental yang bagus pula.
Birokrasi sering menjadi penghambat dari pada pendorong kesejahteraan,berkelit dengan prosedural yang sering tidak mau beranjak dengan inovasi dan kreativitas. Bisa menyontoh kereta api, bagaimana sekarang tata kelola mereka yang sangat jauh berbeda. Awalnya penolakan juga tidak sedikit, calo, berdiri, pedagang asongan, dan apakah birokrasi tidak terlibat? Jelas terlibat, minimal pembiaran.
Jangan salahkan negara lain yang dituduh macam-macam, namun diri sendiri sebagai bangsa masih berlaku yang sama. Sikap mental rakus dan maruk untuk diri sendiri abai akan kebersamaan. Apa bukan ironi saat sapi lebih mahal daripada Singapura yang air saja perlu meminta Indonesia?
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H