Budaya malu kaya bukan harta yang semestinya
Dokter Lo, seorang dokter di Solo, mengratiskan pasiennya termasuk obat, ia diminta bapaknya kalau mau kaya, jadilah pedagang, masa itu, kalau sekarang ya pengusaha. Berbeda zaman ini, gaji jelas jumlahnya namun kekayaan banyak bisa dengan gagah perkasa dan tidak malu tetap saja jalan. Disidang karena maling eh berlagak seperti tahanan politik
Budaya pengabdian, kekayaan itu bonus
Susah memang kalau mengatakan pengabdian, sedangkan budaya materi mengepung. Namun hal ini bukan hal yang mustahil, termasuk pendidikan tidak mengedepankan hasil, namun proses yang jujur dan kerja keras di sana. Lingkaran setan dari dari pendidikan masuk kerja lembaga negara selalu beraroma suap dan kolutif.
Pembuktian terbalik
Hal ini sampai pesta monyet tidak akan bisa, akan tercipta jika budaya malu itu sudah tumbuh, sekarang, mana malu, malah bangga. Jika malu, pasti UU pembuktian terbalik akan menjadi kebanggaan, kapan ya bangsa ini malu maling dan bangga kalau jujur meskipun sederhana?
Penegakan hukum menyeluruh dan tegas
Setali tiga uang dengan pembuktian terbalik. Karena pelaku kejahatan termasuk di dalamnya penegak hukum.
Harapan itu Ada
Makin banyak pejabat yang jujur dan mau maju demi bangsa dan negara. Harapan tetap harus ada, sehingga kemajuan tercapai. Apa buktinya? Salah satu adalah makin gencarnya penangkapan demi penangkapan. Dukungan yang mengalir deras. Dan lembaga yang awalnya dipakai sebagai agen untuk membiarkan maling berkeliaran eh malah menjadi panglima di dalam memberantas maling. Waktu dan kesabaran juga menjadi penting.
Salam Â