Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menakar Yusril, Usai P3 Djan Faridz Mendukungnya

10 April 2016   07:55 Diperbarui: 10 April 2016   10:06 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pak Lulung, wah susah kalau P3 main sendirian. Bukan soal Pak Lulungnya, tentu partai yang diajak enggan lah kalau semua P3. Pakk Djan Faridz juga terganjal dengan persoalan yang sama. Partai lain enggan lah.

Pak Ibas. Jika Demokrat mau mengajarkan kepada kader muda terbaiknya ini langkah paling bagus dan realistis, meskipun susah untuk menarik massa. Leih banyak masalah yang membelit daripada menjanjikan suara.

Bu Any, Pak Beye dengan mantan wakilnya ini bisa berembug mau apa dengan posisi masing-masing, namun apa ada yang mau jadi nomor dua di antara keduanya.

Pak Jarot, rugi di PDI-P. Mengapa mengusung orang luar yang kecil, sedang orang dalam gede diparkir, begitulah kira-kira.

Adakah alternatif lain? Pak  Ahmad Dhani? Kan sudah ke mana-mana, safari, menohok siapa saja, pantas diajak untuk kolaborasi tentunya. Bisa dicoba, namun rentan akan dihantam di pernikahan keduanya. Sangat empuk untuk mengutik-utik ini, tentu sangat berat.

Pak Adyaksa Dault, untuk golongan tertentu sangat laris dan tentu laku keras. Namun susah di partai dan basis massa Jakarta yang lebih ke arah sebaliknya. Selain itu soal parpol, Pak Dault meskipun PKS toh bukan lagi elit dan dukungan lebih minim, mau jalur lain juga susah.

Catatan besar Pak Yusril adalah soal parpol pengusung yang masih remang-remang, karena memang demikian adanya. Parpol masih mikir berat di ongkos belum tentu ada jaminan. Jikapun parpol ada yang klik dan oke mampu mengusung, soal wakil yang mumpuni. Jelas wakil akan jadi ban serep model tipikal Pak Yusril ini, ada kah tokoh yang mau dan bisa begitu?  Mungkin banyak yang akan mau dijadikan ban serep, namun memiliki elektabilitas yang bisa menaikan pamor Pak Yusril yang suka atau tidak tetap rendah diperparah keadaan beberapa hari ini dengan berbagai hal yang justru merugikan.

Semua masih bisa terjadi. Semua buat DKI dan juga Indonesia tentunya, Indonesia yang lebih baik dan beradab, bukan biadab dan lebih jelek tentunya.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun