Nara
Demokrat masih berhitung, pernah juga maju dan tidak bisa membendung lebih jauh kala itu. Dengan Fauzi Bowo yang juara bertahan dan birokrat pengalaman di DKI, Demokrat jawara pemiliu, pemegang pemerintahan saja berat apalagi kali ini, berbeda jika berpasangan dengan Raden Mas Roy, sedikit ada hiburan meskipun tidak jauh paling jadi penggembira. Catatan sama dengan Roy Suryo, meskipun memiliki basis massa soal asal usul, namun tentu tidak banyak berpengaruh, Demokrat sendiri makin tidak populer, dan nama Nara sendiri tidak begitu menjual an menonjol dengan berbagai prestasi dan terobosannya.
Taufik
Sama sekali tidak bisa beranjak dari HL, bagaimana besarnya keinginannya, toh Pak Prabowo tidak akan blunder dan menggiring orang ini maju, lebih memilih Snadiago Uno atau memaksakan Pak Kamil tentu lebih aman. Soal keinginannya jelas saja gede, kelihatan dari perilaku dan komentar sejak pilpres lalu. Sangat kecil peluangnya, meskipun hanya wakil sekalipun.
Semua sama untuk menjadi apa saja dan di mana saja untuk memimpin. Tentu masing-masing juga mempunyai kekuatan, pengalaman, pengetahuan, dan catatan masing-masing. Catatan di atas bisa saja berbalik dan menjungkirbalikan apa yang ada. Bukan tidak mungkin yang paling serius malah menjadi penonton dan yang hanya lewat malah menjadi jawara.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H