Mohon tunggu...
Paulina Sihaloho
Paulina Sihaloho Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Aku pelajar SMA Bintang Timur, Pematang Siantar. Aku menulis untuk mengasah dan mempertajam pikiran, serta menjadikan hidupku lebih baik dari hari ke hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Usul kepada Menteri Pendidikan Indonesia

13 Januari 2023   17:56 Diperbarui: 13 Januari 2023   18:08 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok. dari Study in Finland Facebook)

Kalau di sekolahku ada peraturan demi kebaikan bersama khususnya para murid, mestinya di setiap rumah di mana terhadap anak-anak balita, yang masih berada di sekolah dasar, SMP bahkan SMA, sebaiknya para orang tua membuat peraturan yang jelas dan dialogis. Orang tua membicarakan dengan baik sehingga anak-anak mereka dapat mengerti apa yang sebaiknya mereka lakukan, apa yang sebaiknya mereka baca, dengar, dan tonton. Orang-orang tua perlu memberikan pengarahan dan teladan. 

(Dok. SMA BT PS)
(Dok. SMA BT PS)

Memperbanyak Ruang bagi Remaja

Remaja perlu ruang yang lebih besar untuk mengekspressikan diri, mempelajari dan mendalami bidang-bidang yang dia sukai. Maunya jangan dipaksa harus mempelajari hal-hal yang tidak terlalu berguna dan tidak disukai. Kalau dipaksa, akibatnya bisa macam-macam, antara lain bisa melarikan diri mencari berbagai macam hiburan termasuk yang paling mudah dan gampang saat ini adalah hand phone karena dengan tersambung ke internet, seorang remaja dapat memperoleh hiburan apa saja yang dia suka. 

Padahal, itu juga bukan solusi yang baik, hanya kegembiraan sesaat. Kalau dibiarkan terus-menerus, si anak remaja akan semakin bermasalah. Kalau dia tidak segera sadar, keadaannya bisa menjadi semakin rumit. 

Untuk kawan-kawanku yang masih remaja, yang bisa saja berada dalam kebingungan dan melarikan diri dari dunia nyata masuk ke  dunia maya, semoga bisa menemukan solusi dan jalan keluar sehingga dapat kembali dengan selamat ke dunia nyata. 

Setahuku, di sekolahku, kalau ada murid yang mengalami masalah, apapun itu, boleh dengan suka rela datang ke Kantor Bimbingan Konseling (BK). Di sana sudah ada guru-guru yang ahli yang membimbing murid yang sedang bermasalah. 

Kalau kuperhatikan, bisa jadi, remaja juga kurang punya tempat untuk mengeskpressikan diri mereka. Sedangkan di sekolah pun, terbatas, tidak semua murid punya kesempatan untuk menunjukkan hasil karyanya sebab sekolah hanya memilih menampilkan siapa yang juara baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Kalau kita lihat, jumlah mereka sangat sedikit dibanding dengan yang tidak juara, yang tidak pernah tampil. 

 Menurutku, setiap anak remaja perlu dihargai dan dimotivasi, didorong untuk terus berpikir positif, antusias atau semangat. Kami juga mempunyai tantangan hidup yang harus kami hadapi. Sebagai murid, kami dituntut oleh sekolah, orang tua dan masyarakat harus menjadi manusia sempurna: nilai tinggi, prilaku sopan, tidak bikin masalah, jangan ada panggilan orang tua dari sekolah kecuali menyangkut prestasi yang baik, jangan membuat malu sekolah dan orang tua. 

Bagaimana perasaanku sebagai seorang murid dengan semua tuntutan yang dialamatkan kepadaku dan teman-temanku ini? Ada perasaan tidak enak karena kadang aku juga mengalami stress, kurang tidur dan mau juga aku ngantuk di kelas antara lain karena ada banyak pekerjaan rumahdari sekolah. Apalagi kalau kami sudah memasuki minggu les usai sekolah pada sore hari. Kadang masih harus mengerjakan PR untuk les di samping PR untuk mata-pelajaran dari kelas di pagi hari. 

Kudengar ya, dari si Gone Duts, tetanggaku, di Finlandia jam sekolah hanya 4 jam satu hari, mulai pukul 9:00 pagi. Murid bebas mengerjakan apa yang mereka suka. Sekolah dilarang memberikan PR kepada murid. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun