Mohon tunggu...
Paulina Sihaloho
Paulina Sihaloho Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Aku pelajar SMA Bintang Timur, Pematang Siantar. Aku menulis untuk mengasah dan mempertajam pikiran, serta menjadikan hidupku lebih baik dari hari ke hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Usul kepada Menteri Pendidikan Indonesia

13 Januari 2023   17:56 Diperbarui: 13 Januari 2023   18:08 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok. dari Study in Finland Facebook)



Kritis dan Bertanggung Jawab

Dalam buku pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti untuk kelas X, di akhir tahun lalu, kami di kelas membahas topik tentang bagaimana para remaja seperti kami dapat bersikap kritis dan bertanggung jawab terhadap pengaruh media massa.

Dalam pengamatanku sebagai seorang remaja, banyak remaja yang menjadi korban dari kehadiran media massa, khususnya internet. Akses terhadap internet ini memberikan kesempatan terhadap remaja untuk melihat, membaca, dan mendengarkan berbagai macam hal yang mereka sukai terutama dengan menggunakan hand phone. 

Apakah hal-hal yang para remaja sukai itu semua berguna bagi mereka? Apakah semua itu berdampak positif? Menurut yang aku amati, yang terjadi adalah: banyak remaja yang menghabiskan waktu mereka selama berjam-jam bermain game, scrolling Tik Tok, ketergantungan yang berlebihan terhadap hand phone melebihi makanan. Bahkan, kalau kuperhatikan, jangankan remaja, anak-anak balita, TK dan SD saja pun sudah tidak sedikit yang menjadi ketergantungan memakai hand phone. 

Bukan pemandangan aneh bagiku melihat anak-anak meraung-raung minta hand phone biar bisa main game dan melihat apa saja yang mereka suka. Kadang, kuperhatikan, orang tua menyerah saja dan memberikan hand phone kepada anak daripada anaknya nangis tiada henti. 

Kenapa prilaku balita dan anak-anak bisa seperti itu? Menurutku, anak-anak sudah terbiasa melihat orang-orang dewasa di sekitarnya menggunakan hand phone walaupun mungkin anak-anak ini nggak persis tahu apa yang dilakukan oleh orang-orang dewasa itu. Bisa jadi orang-orang dewasa periksa email, bertelepon atau mengerjakan berbagai macam urusan penting. 

Memang, kalau kuperhatikan, ada juga orang-orang dewasa yang kurang bertanggung jawab dan hal ini dilihat oleh anak-anak dan mereka tiru. Misal, ada orang-orang dewasa yang mempergunakan hand phone selama berjam-jam bermain berbagai macam game, nonton apa saja yang mereka mau dan lupa waktu. Anak-anak jadinya meniru prilaku yang sama.

Bagaimana mau mengharapkan remaja dapat bertindak kritis dan bertanggung jawab jika orang-orang dewasa di sekitarnya tidak memberikan contoh? Menurutku, apa yang kami lakukan di sekolah kami di SMA Bintang Timur sudah baik di mana murid tidak boleh membawa hand phone ke sekolah di masa off line ini, di mana tidak perlu lagi pembelajaran sistem dalam jaringan (daring). 

Di sekolahku, kalau ada murid yang membawa hand phone dan ketahuan oleh pihak sekolah, hand phone itu akan disita dan disimpan di sekolah. Hand phone yang disita tersebut hanya akan dikembalikan kepada pemilik saat penaikan kelas. Itupun, akan ada surat pemberitahuan kepada orang tua bahwa hand phone dari anak orang tua tersebut disita sekolah. Orang tua pun tidak berhak meminta hand phone tersebut dengan alasan apapun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun