Jadi, kalau modernisme fokus terhadap fakta, hubungan kausalitas dengan hukum fundamental, mengurangi fenomena guna menyerdehanakan elemen-elemen, membuat hipotesa dan mengujinya, maka postmodernisme fokus pada makna/arti. Postmodernisme berusaha memahami apa yang sedang terjadi, mengembangkan ide-ide dengan induksi.
Hubungan Postmodernisme dan Culture Jamming
Berdasarkan pengertian dari postmodernisme, maka Culture Jamming merupakan salah satu pemikiran dari postmodernisme. Culture Jamming hadir dengan memanipulasi gambar untuk membalikkan makna pesan media sehingga norma dan nilai budaya yang ditawarkan dapat diperiksa kembali.
Culture Jamming merupakan karya-karya yang berusaha menyampaikan pesan tertentu yang bertujuan menyadarkan masyarakat terkait konsumsi, kerusakan lingkungan, maupun praktik sosial yang terjadi. Jammers (pelaku Culture Jamming) ingin meningkatkan kekhawatiran masyarakat akan hal tersebut dengan cara yang artistik, yaitu mengubah pesan menjadi anti-pesan (Barker & Jane, 2016, h. 241).
Cultural Jamming: "Gak Salah Sih!"
Melihat kembali contoh yang ditayangkan pada awal artikel ini, saya yakin anda tahu aplikasi yang dimaksud. (Iya. benar sekali, Instagram).
Siapa sih yang tidak mengenal platform berbagi foto yang satu ini? Berdasarkan data dari Nepoleon Cat, pengguna instagram di Indonesia mencapai 69,2 juta pengguna pada periode Januari-Mei 2020 (Iman, 2020).
Bahkan mungkin Anda yang membaca merupakan salah satu pengguna aktif Instagram (seperti saya).
Instagram hadir beriringan dengan dunia modernisme. Namun jika dilihat dari perspetif postmodernisme, instagram bukan hanya sebuah aplikasi berbagi foto, ada estetika, bahasa, wacana, dan praktek-praktek yang terjadi.
Salah satu kondisi dari perspektif postmodernisme yang dapat menggambarkan kondisi Instagram adalah hiperrealitas (hyperreality). Hiperrealitas melihat realitas sebagai bagian dari dunia simbolik. Hiperrealitas juga menemukan bahwa saat ini perbedaan realitas nyata dan sudah buram.
Siapapun bebas berekspresi melalui Instagram. Berbagai jenis foto dapat kita temukan di Instagram. Kehidupan yang instagramable atau glamour hingga sporty bisa kita temukan.
Instagram secara tidak langsung pun menjadi ajang 'pamer'. Ada yang menunjukkan keragaman baju yang dimiliki, menunjukkan produk-produk yang baru saja dibeli, lokasi liburan yang dikunjungi, atau sekedar menceritakan momen-momen bahagianya.