Mohon tunggu...
Paulus Arinadenggan
Paulus Arinadenggan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seminaris

Seorang Seminaris yang biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refleksi Personal tentang Nabi Elia

13 Mei 2024   20:19 Diperbarui: 13 Mei 2024   20:57 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam Perjanjian Lama, kita dapat mengenal banyak nabi yang hidup dan melakukan pekerjaan yang telah Allah perintahkan kepada mereka pada zaman itu. Dari sekian banyak nabi yang terkenal dalam Perjanjian Lama, tentunya kita mengenal seorang nabi yang terkenal karena tidak meninggalkan dunia secara alamiah atau seperti manusia pada umumnya. 

Nabi tersebut ialah Nabi Elia. Seperti yang kita ketahui pada umumya, Ia berkarya atas perintah Allah untuk mempertobatkan Bangsa Israel dari kesesatan karena menyembah dewa-dewa.  Peristiwa penting yang kita pernah kita baca dan dengar adalah ketika ia melawan 450 nabi Baal dan "meninggalkan" dunia dengan menaiki kereta kuda yang berapi-api. 

Namun, kita dapat perdalami tentang Nabi Elia dengan pertanyaan-pertanyaan umum seperti:

- Siapakah Nabi Elia?

- Apa saja yang ia lakukan di dunia pada zaman itu?

- Apakah Nabi Elia mempunyai penerusnya?

Nabi Elia merupakan salah satu nabi dalam Perjanjian Lama. Kisah Nabi Elia dimuat dalam Kitab 1-2 Raja-Raja. Nama Elia merupakan nama dari bahasa Ibrani, yakni Eliyahu yang berarti "YHWH adalah Tuhan". Ia merupakan seorang nabi yang hidup di Kerajaan Israel Utara di bawah masa kepemerintahan Raja Ahab, Ahazia dan Yoram sekitar abad ke-9 SM. Nabi Elia berasal dari Tisbe, Gilead. Nabi Elia berpenampilan dengan mengenakan pakaian bulu dan ikat pinggang kulit. 

Menurut kitab 1 dan 2 Raja-raja, Elia berjuang agar bangsa Israel dan raja Ahab menyembah YHWH serta tidak menyembah kepada dewa Baal yang dibawa oleh ratu Izebel, isteri Ahab, ke negeri Israel. Elia menubuatkan bahwa tidak ada embun atau hujan pada tahun-tahun itu, kecuali kalau dikatakannya. Elia sendiri diperintahkan Allah untuk tinggal dan bersembunyi di tepi sungai Kerit di bagian timur sungai Yordan dengan minum dari sungai itu, serta  diberi makan roti dan daging oleh burung-burung gagak setiap pagi dan petang. 

Setelah sungai itu kering, karena tidak adanya hujan, maka ia tinggal di rumah seorang janda di Sarfat yang termasuk wilayah Sidon. Ketika putra janda itu meninggal karena sakit, Elia menghidupkannya kembali (bdk. 1 Raja--raja 17). 

Setelah 3,5 tahun kekeringan dan kelaparan, Elia muncul dan meminta Ahab untuk menghimpun semua nabi Baal,yang semuanya berjumlah 450 nabi untuk membuktikan siapa Allah yang hidup, TUHAN atau Baal. Nabi-nabi Baal dan Elia masing-masing membuat mezbah dengan seekor lembu di atasnya, kemudian masing-masing dari mereka meminta allahnya untuk mendatangkan api dari langit supaya membakar korban di yang ada di atas mezbah. 

Nabi-nabi Baal tidak berhasil, sedangkan doa Elia didengar TUHAN yang telah mengirim api dari langit untuk membakar habis korban di mezbah. Setelah rakyat melihat itu, mereka percaya bahwa TUHAN adalah Allah, lalu Elia memerintahkan menangkapi semua nabi-nabi Baal dan membunuh mereka semua di sungai Kison. Selanjutnya, Elia berdoa dan turunlah hujan ke negeri Israel.(bdk. 1 Raja--raja 18)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun