Dalam Perjanjian Lama, kita dapat mengenal banyak nabi yang hidup dan melakukan pekerjaan yang telah Allah perintahkan kepada mereka pada zaman itu. Dari sekian banyak nabi yang terkenal dalam Perjanjian Lama, tentunya kita mengenal seorang nabi yang terkenal karena tidak meninggalkan dunia secara alamiah atau seperti manusia pada umumnya.Â
Nabi tersebut ialah Nabi Elia. Seperti yang kita ketahui pada umumya, Ia berkarya atas perintah Allah untuk mempertobatkan Bangsa Israel dari kesesatan karena menyembah dewa-dewa. Â Peristiwa penting yang kita pernah kita baca dan dengar adalah ketika ia melawan 450 nabi Baal dan "meninggalkan" dunia dengan menaiki kereta kuda yang berapi-api.Â
Namun, kita dapat perdalami tentang Nabi Elia dengan pertanyaan-pertanyaan umum seperti:
- Siapakah Nabi Elia?
- Apa saja yang ia lakukan di dunia pada zaman itu?
- Apakah Nabi Elia mempunyai penerusnya?
Nabi Elia merupakan salah satu nabi dalam Perjanjian Lama. Kisah Nabi Elia dimuat dalam Kitab 1-2 Raja-Raja. Nama Elia merupakan nama dari bahasa Ibrani, yakni Eliyahu yang berarti "YHWH adalah Tuhan". Ia merupakan seorang nabi yang hidup di Kerajaan Israel Utara di bawah masa kepemerintahan Raja Ahab, Ahazia dan Yoram sekitar abad ke-9 SM. Nabi Elia berasal dari Tisbe, Gilead. Nabi Elia berpenampilan dengan mengenakan pakaian bulu dan ikat pinggang kulit.Â
Menurut kitab 1 dan 2 Raja-raja, Elia berjuang agar bangsa Israel dan raja Ahab menyembah YHWH serta tidak menyembah kepada dewa Baal yang dibawa oleh ratu Izebel, isteri Ahab, ke negeri Israel. Elia menubuatkan bahwa tidak ada embun atau hujan pada tahun-tahun itu, kecuali kalau dikatakannya. Elia sendiri diperintahkan Allah untuk tinggal dan bersembunyi di tepi sungai Kerit di bagian timur sungai Yordan dengan minum dari sungai itu, serta  diberi makan roti dan daging oleh burung-burung gagak setiap pagi dan petang.Â
Setelah sungai itu kering, karena tidak adanya hujan, maka ia tinggal di rumah seorang janda di Sarfat yang termasuk wilayah Sidon. Ketika putra janda itu meninggal karena sakit, Elia menghidupkannya kembali (bdk. 1 Raja--raja 17).Â
Setelah 3,5 tahun kekeringan dan kelaparan, Elia muncul dan meminta Ahab untuk menghimpun semua nabi Baal,yang semuanya berjumlah 450 nabi untuk membuktikan siapa Allah yang hidup, TUHAN atau Baal. Nabi-nabi Baal dan Elia masing-masing membuat mezbah dengan seekor lembu di atasnya, kemudian masing-masing dari mereka meminta allahnya untuk mendatangkan api dari langit supaya membakar korban di yang ada di atas mezbah.Â
Nabi-nabi Baal tidak berhasil, sedangkan doa Elia didengar TUHAN yang telah mengirim api dari langit untuk membakar habis korban di mezbah. Setelah rakyat melihat itu, mereka percaya bahwa TUHAN adalah Allah, lalu Elia memerintahkan menangkapi semua nabi-nabi Baal dan membunuh mereka semua di sungai Kison. Selanjutnya, Elia berdoa dan turunlah hujan ke negeri Israel.(bdk. 1 Raja--raja 18)
Karena diancam hendak dibunuh oleh Izebel untuk membalas dendam atas kematian nabi-nabi Baal, Elia lari menuju padang gurun dan akhirnya bersembunyi di sebuah gua di gunung Horeb. Di sana ia berjumpa dengan TUHAN dalam angin sepoi-sepoi, setelah datangnya angin besar, gempa dan api tanpa adanya TUHAN di negeri itu. TUHAN memberi Elia 3 tugas (bdk. 1 Raja--raja 19:15--16):
-Â Â mengurapi Hazael menjadi raja atas negeri Aram.
- Â mengurapi Yehu, cucu Nimsi, menjadi raja atas negeri Israel.
- Â mengurapi Elisa bin Safat dari Abel-Mehola menjadi nabi penerusnya.
Â
Elia hanya sempat untuk mengurapi Elisa menjadi penerusnya (bdk. 1 Raja--raja 19:19--21), sedangkan Elisa yang kelak mengurapi kedua raja itu.(bdk. 2 Raja--raja 8:7--15; 2 Raja--raja 9:1--10).Elia juga menegur raja Ahab, karena merebut kebun anggur Nabot di Yisreel dengan tipu keji rancangan Izebel, isterinya. Hukuman Tuhan terhadap Ahab dan Izebel ialah mereka akan mati dan dimakan anjing, kemudian keluarganya akan dibasmi habis.Â
Namun, Ahab bertobat, sehingga hukuman ditunda hingga pada zaman anaknya.(bdk. 1 Raja--raja 21). Ahazia, raja setelah Ahab, jatuh sakit dan memerintahkan orang untuk meminta petunjuk kepada Baal-zebub allah di Ekron. Elia bertemu dengan utusan-utusan itu untuk memberitahu Ahazia bahwa ia tidak akan bangun lagi dari tempat tidurnya dan mati.(bdk. 2 Raja--raja 1:1--17). Dimasa-masa terakhirnya di dunia, ia pergi ditemani Elisa dan menyeberang ke timur sungai Yordan kemudian ia terangkat ke sorga dengan mengendarai kereta kuda berapi dalam angin badai.Â
Nabi Elia merupakan Nabi yang terkenal hingga saat ini. Kisah-kisah hidupnya dalam karya Allah membuat Bangsa Israel kembali menyembah Allah. Ia menjadi nabi satu-satunya yang meninggalkan dunia tidak secara alamiah. Disaat kepergiannya dari dunia, Nabi Elisa yang menjadi penerus karya Allah yang dirintis oleh Nabi Elia. Semangat dan  Karya Nabi Elia diteruskan hingga saat ini bahkan dalam Gereja Katolik, Semangat Nabi Elia menjadi salah satu pilar spiritualitas bagi Keluarga Besar Ordo Karmel (O.Carm, OCD, CSE, dll).
Saya merefleksikan mengenai peristiwa ketika Nabi Elia menantang 450 nabi baal. Dengan penuh iman, ia melawan nabi-nabi baal dan menunjukkan Tuhan yang sesungguhnya. Ia juga taat terhadap apa yang diperintahkan Tuhan. Juga ketekunan dari Nabi Elia dalam menjalankan perintah Allah. Dengan teladan tersebut, saya ingin mengikuti karakteristik dari Nabi Elia di dalam panggilan saya. Dengan begitu saya tidak hanya sekedar mengikuti alur formasi di seminari, tetapi juga mau terjun dalam pelayanan kepada umatnya dan membimbing umat kepada jalan-Nya yang benar dan hidup.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI