Mohon tunggu...
Paul O. S.
Paul O. S. Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Berpikir dan bernafas sama-sama penting

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Independen Menang, Parpol Mengerang

10 Maret 2016   16:17 Diperbarui: 10 Maret 2016   20:13 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalur Independen: Secercah Tanda, Bukti Dari Revolusi Mental

Tidak berlebihan jika saya mengatakan bahwa kini pola pikir dan cara pandang masyarakat secara umum terhadap politik tidak lagi pesimis. Masyarakat semakin sadar bahwa dirinya tidak boleh diam dan hanya menunggu bola saja. Masyarakat semakin tahu bahwa suaranya bukanlah suara yang dapat dibeli begitu saja. Masyarakat semakin memahami bahwa kesejahteraan dirinya ditentukan juga kepada siapa dia memberi amanat untuk memimpin pemerintahan.

Kini sikap pesimis dan pasif terhadap unsur politik telah beralih karena pola pikir dan cara pandang yang telah tercerahkan tersebut. Masyarakat kini tidak lagi mau berpangku tangan pada parpol yang hanya menentukan calon pemimpin tanpa ada pertimbangan dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat sudah gerah dengan kondisi mereka yang tak kunjung membaik dipimpin oleh pemimpin usungan parpol. Masyarakat sudah sadar bahwa perubahan yang lebih baik tidak akan terjadi jika mereka hanya diam saja menunggu pemimpin yang lahir dari parpol. Pemimpin yang tidak sesuai dengan harapan dan juga kualitas yang mereka inginkan.

Sudah saatnya dan memang sewajarnya parpol mengerang jika jalur independen dapat menang. Sudah saatnya dan memang sewajarnya masyarakat tidak lagi diam menentukan jagoannya. Sudah saatnya dan memang sewajarnya perubahan itu lahir dari masyarakat itu sendiri. Sudah saatnya dan memang sewajarnya parpol mewanti-wanti apakah dia dapat mengalahakan keinginan rakyat yang menggebu. Keinginan yang selama ini diabaikan. Keinginan untuk dipimpin oleh pemimpin yang berkualitas, yang teruji komitmennya, yang sungguh-sungguh bekerja bagi kesejahteraan masyarakat bukan kesejahteraan parpol, kelompok tertentu, apalagi kesejahteraan pribadi.

             

           

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun