Mohon tunggu...
Jolas Pattiagung
Jolas Pattiagung Mohon Tunggu... -

sederhana, jujur, dan ingin terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pusara

6 Maret 2010   05:33 Diperbarui: 6 Juli 2015   05:05 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pusara tanah merah

masih basah

sepi senja tak sepikan rasaku membuncah

: ada resah mendesah-desah,

hati menahan serasa pecah

"kepingan kenangan melintas

jiwa menangis rindu sesal mengharu biru"

beribu masa mencari sekedar pelepas dahaga,

dalam peluk sekejap tanpa kata,

sebelum kembara,

: kini pusara membasah merah,

rasa tak berwarna, mata air mengering,

sebuah lisan jiwa yang tak terucap,

hanya diam dan tatap sunyi,

: ayah,

mengapa pergi sebelum kupuas meminum,

air hidup dari batu hidupmu,

mengapa pergi saat kembara lalu,

dan

kini tinggal pusara,

nisan

namamu.

: aku yang menangis karena belum sempat belajar,

memanggilmu, ayahku....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun