Banyak manusia modern yang kehilangan potensi diri dan pedoman hidup (way of life) dikarenakan terlalu melekat kepada kehidupan duniawi dan melupakan nilai metafisis, agama dalam hidupnya.Â
Manusia modern banyak mengalami problematika psikologis karena ketidakmampuannya dalam menyeimbangkan kebutuhan pada aspek biologis, psikologis, sosiologis dan spiritual Manusia adalah makhluk sempurna yang diciptakan oleh Allah dibandingkan dengan makhluk lainnya dan berbagai macam kemampuan perlu diperhatikan agar seimhang sehingga salah satu unsur tidak mendominasi untuk menenggelamkan lainnya.
Kemampuan psikis melahirkan perasaan nyaman, dimensi biologis memperoleh makanan, minuman yang bernuansa material dan kemampuan sosial berfungsi untuk supaya manusia dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Ketiga aspek yang ada pada diri manusia ini memiliki fungsi yang berbeda namun ketiganya saling berkaitan satu sama lain.Â
Jika manusia terlalu digerakan oleh dimensi bio/fisiknya saja maka ia tidak jauh beda dengan binatang. Apabila manusia terlalu digerakan oleh dimensi psikonya saja tanpa mempertimbangkan dimensi lainnya maka ia tidak akan mampu bertahan hidup karena manusia dapat berpikir dan merasa hanya jika masalah primer sudah terselesaikan.
 Sementara itu, jika manusia terlalu digerakan oleh dimensi sosionya saja tanpa memenuhi dimensi lainnya maka hidupnya juga tidak akan seimbang. Ketidakseimbangan menimbulkan ketergantungan pada satu dimensi dengan menenggelamkan dimensi lainnya sehingga melahirkan benih-benih masalah yang terus hidup dalam diri.
Penyebab Masalah Manusia Modern
Problematika psikologis yang dialami manusia modern disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya yaitu: pertama, banyak manusia modern yang kehilangan arah tujuan hidup sehingga ia tidak mampu menentukan langkah apa yang harus dikerjakannya karena pola pikir sudah dipengaruhi dari konsumsi infomasi media sosial yang menyediakan konsep kebahagiaan semu yang berujung pada megikuti arus perubahan tanpa memiliki prinsip hidup lebih baik.Â
Kedua, manusia modern selalu berada di zona nyaman yang telah didesain oleh penguasa sosial sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan perubahan zaman mengakibatkan ada ketidaksiapan dan ketidakmampuan mereka dalam menghadapi arus perubahan dan persaingan yang terus berubah dalam memperoleh pekerjaan bahkan pengakuan sosial.Â
Ketertinggalan skill dan kemampuang seringkali menjadi individu merasa terasing dari dunia sosialnnya sehingga mendorong pembentukan pola pikir dengan merasa paling rendah, tidak mampu seperti lainnya.
Ketiga, manusia modern lupa akan identitas dirinya sehingga seluruh hidupnya ia habiskan untuk mengejar kenikmatan-kenimatan yang sifatnya materialitstik. Waktu hari demi hari dihabiskan hanya untuk mengejar materi berupa uang, pakaian, makanan dan minuman yang mempunyai brand tinggi sehingga menjadi kenikmatan hakiki untuk membangun sebuah kebenaran baru bahwa kebahagiaan hanya datang dari sumber material saja.Â
Manusia modern juga sangat mendewahkan rasionalitas sebagai alat untuk membentuk memperoleh kebenaran sehingga menghilangkan nilai empati, peduli dan sebaganya. Sedangkan manusia modern lupa bahwa di dalam dirinya ada dimensi batin yang juga harus dirawat dan dipenuhi, ketika seseorang lupa terhadap dimensi spiritual maka ia akan mengalami keguncangan batin atau permasalahan psikologis.
Keempat, peradaban modern yang menjanjikan kebahagian bagi masyarakat dengan mengatasnamakan peran teknologi, keramaian kota, bangunan mewah adalah kehabagiaan absurt yang sengaja diciptakan oleh pemenang kapitalisme.Â
Manusia modern mengikuti kebahagiaan yang dijanjikan oleh teknologi dengan tawaran barometer berbagai konten kehidupan yang bahagia apabila memiliki rumah mewah, mobil, dan kebutuhan hedonisme lainnya.
 Namun, dalam menjalani proses tersebut manusia tidak dapat meperoleh sehingga berpotensi membawa individu merasa asing dengan lingkungan sosial yang nyata dan memilih lingkungan yang abstrak sehingga menjadi cemas karena tidak sesuai ekspetasi. Kecemasan membentuk pola menjadi ketakutan dalam bekerja sama dengan orang lain dan ketakutan akan berakhir dengan perasaan frustasi terhadap proses kehidupan yang dijalani.
Jalan Sunyi Menuju Kebahagiaan
Masalah yang diderita manusia modern diperlukan jalan keluar dengan tindakan konkret yaitu mengenali potensi diri dan mengembangkan nilai kreativitas dalam bentuk aksi nyata yang produktif untuk mengembangkan kemampuan yang membentuk kebahagiaan sehingga terhindari dari perasaan cemas.Â
Kreatifitas inilah yang jarang dimiliki oleh manusia modern, karena mereka hidupnya terbiasa dengan hal yang pragmatis, instan dan mudah sehingga ketika dihadapkan pada persoalan hidup ia tidak akan mampu menyelesaikannya. Manusia modern banyak yang memilih untuk give up dan pasrah pada takdir yang terjadi sehingga akhirnya ia merasa frustras, kebenaran ini yang perlu dihilangkan menjadi kesalahan.
Mengembangkan pengalaman hidup berarti belajar dari setiap proses kehidupan untuk mengambil sebuah hikma yang berharga. Banyak manusia modern yang gagal menangkap pesan atau hikmah dibalik ujian sehingga mereka mudah kecewa, putus asa dan juga diliputi rasa sedih yang berkepanjangan.Â
Oleh karena itu, untuk mengembangkan nilai pengalaman hidup maka seseorang harus belajar untuk bersabar, survive (bertahan), dan berpikir positif terhadap setiap peristiwa hidup yang menimpa dirinya serta memperbaiki diri ke arah yang lebih baik.Â
Menghidupkan kembali sikap peduli dan empati dengan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial menjadi sangat penting karena Di era modern, banyak manusia yang kehilangan sikap empati, peduli dan cinta kasih terhadap orang lain sehingga ia tidak tahu bagaimana memperilakukan orang lain yang menyebabkan dirinya terisolasi dari lingkungannya.Â
Kelemahan lain manusia modern adalah kurang maksimal dalam menajamen waktu yang efektif sehingga perlu menyusun kegiatan-kegiatan yang dapat mengakomodir semua kebutuhan baik biologis, psikologis, sosiologis dan religius secara seimbang dengan waktu yang efektif. Sudah waktunya manusia modern mengembalikan nilai spiritual sebagai pedoman hidup bermasyarakat bukan lagi mendewahkan rasionalitas dalam menemukan prinsip hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H