Keempat, peradaban modern yang menjanjikan kebahagian bagi masyarakat dengan mengatasnamakan peran teknologi, keramaian kota, bangunan mewah adalah kehabagiaan absurt yang sengaja diciptakan oleh pemenang kapitalisme.Â
Manusia modern mengikuti kebahagiaan yang dijanjikan oleh teknologi dengan tawaran barometer berbagai konten kehidupan yang bahagia apabila memiliki rumah mewah, mobil, dan kebutuhan hedonisme lainnya.
 Namun, dalam menjalani proses tersebut manusia tidak dapat meperoleh sehingga berpotensi membawa individu merasa asing dengan lingkungan sosial yang nyata dan memilih lingkungan yang abstrak sehingga menjadi cemas karena tidak sesuai ekspetasi. Kecemasan membentuk pola menjadi ketakutan dalam bekerja sama dengan orang lain dan ketakutan akan berakhir dengan perasaan frustasi terhadap proses kehidupan yang dijalani.
Jalan Sunyi Menuju Kebahagiaan
Masalah yang diderita manusia modern diperlukan jalan keluar dengan tindakan konkret yaitu mengenali potensi diri dan mengembangkan nilai kreativitas dalam bentuk aksi nyata yang produktif untuk mengembangkan kemampuan yang membentuk kebahagiaan sehingga terhindari dari perasaan cemas.Â
Kreatifitas inilah yang jarang dimiliki oleh manusia modern, karena mereka hidupnya terbiasa dengan hal yang pragmatis, instan dan mudah sehingga ketika dihadapkan pada persoalan hidup ia tidak akan mampu menyelesaikannya. Manusia modern banyak yang memilih untuk give up dan pasrah pada takdir yang terjadi sehingga akhirnya ia merasa frustras, kebenaran ini yang perlu dihilangkan menjadi kesalahan.
Mengembangkan pengalaman hidup berarti belajar dari setiap proses kehidupan untuk mengambil sebuah hikma yang berharga. Banyak manusia modern yang gagal menangkap pesan atau hikmah dibalik ujian sehingga mereka mudah kecewa, putus asa dan juga diliputi rasa sedih yang berkepanjangan.Â
Oleh karena itu, untuk mengembangkan nilai pengalaman hidup maka seseorang harus belajar untuk bersabar, survive (bertahan), dan berpikir positif terhadap setiap peristiwa hidup yang menimpa dirinya serta memperbaiki diri ke arah yang lebih baik.Â
Menghidupkan kembali sikap peduli dan empati dengan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial menjadi sangat penting karena Di era modern, banyak manusia yang kehilangan sikap empati, peduli dan cinta kasih terhadap orang lain sehingga ia tidak tahu bagaimana memperilakukan orang lain yang menyebabkan dirinya terisolasi dari lingkungannya.Â
Kelemahan lain manusia modern adalah kurang maksimal dalam menajamen waktu yang efektif sehingga perlu menyusun kegiatan-kegiatan yang dapat mengakomodir semua kebutuhan baik biologis, psikologis, sosiologis dan religius secara seimbang dengan waktu yang efektif. Sudah waktunya manusia modern mengembalikan nilai spiritual sebagai pedoman hidup bermasyarakat bukan lagi mendewahkan rasionalitas dalam menemukan prinsip hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H