Mohon tunggu...
Patrisia Dinta P.S.
Patrisia Dinta P.S. Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis Anak dan Remaja

Psikolog Klinis, Anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah Jateng, Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Wilayah Jateng

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dampingi Anak, Lepas Stres saat SFH

11 Oktober 2020   22:05 Diperbarui: 11 Oktober 2020   22:05 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hendaknya orangtua mendengarkan setiap kali anak ingin menceritakan sesuatu. Ketika menjadi pendengar yang baik, orang tua bisa memahami apa yang dialami dan apa yang sedang dirasakan oleh anak sehingga orangtua bisa memberikan jalan keluar dari tekanan atau stres yang dihadapi anak. Dampingi dan selalu berada di dekat anak saat ia dalam keadaan stres maupun sedih dapat membuat anak menjadi lebih tenang dan mampu menghadapi masalahnya dengan lebih baik. Anak pun lebih ceria dalam menghadapi hari-harinya.

Referensi

Brannon, L. & Feist, J., 2007. The Nervous System and the Physiology of Stress. In: Health Psychology: An Introduction to Behaviour and Health 6 th Edition. USA: Thomson Wadsworth

Gadzella, B. M., Baloglu, M., Masten, W. G., & Wang, Q. (2012). Evaluation of the student life-stress inventory-revised. Journal of Instructional Psychology 

Myers, D.G., 1996. Stress and Health. In: Exploring Psychology 3 rd Edition. New York: Worth Publisher

Santrock, J.W. (2003). Adolescent- Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga

Sarafino, E. P. (1994). Health psychology: Biopsychosocial interactions (2nd ed.). John Wiley & Sons.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun