Mohon tunggu...
Patriot R. Perdana
Patriot R. Perdana Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Direktur PT. Bengkulu Solusi Teknologi | Komisaris PT. Patra Rekatama Perkasa | Managing Director Proklamator Muda Communication ( PMC ) | Entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menuju Manusia Paripurna: Sebuah Perjuangan

30 Desember 2011   09:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:34 1931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk memaknai hidup ini, kita mesti berjuang. Dan untuk berjuang kita harus memiliki arahan atau pedoman yang jelas sehingga perjuangan kita dapat menjadi sebuah perjuangan yang sejati. Maka dari itu perjuangan ini dapat dilakukan dengan cara – cara sebagai berikut.

1. Menumbuhkan sikap ikhlas
Dalam perjuangan tentunya akhinya akan didapat hasil akhir dari perjuangan tersebut. Sekalipun yang mengendalikan perjuangan tersebut adalah manusia, akan tetapi yang mengatur segalanya adalah Yang Maha Kuasa. Untuk itu, sikap ikhlas perlu ditanamkan dalam setiap perjuangan, Ikhlas tersebut dalam artian bahwa setiap kemenangan dalam perjuangan adalah anugrah yang wajib disyukuri dan kekalahan dalam perjuangan adalah kemenangan yang tertunda. Sikap ikhlas juga dapat dikaitkan dalam hal pengorbanan – pengorbanan yang harus dilakukan untuk melakukan sebuah perjuangan. Untuk itu, sikap ikhlas merupakan syarat mutlak dalam sebuah perjuangan.

2. Eksplorasi potensi diri serta aktualisasi diri
Sebuah perjuangan tentunya harus diisi dengan sesuatu hal yang akan menjadi alat dalam perjuangan tersebut. Layaknya sebuah perperangan, perjuangan membutuhkan persediaan amunisi yang mumpuni sehingga dapat berguna untuk memenangkan perjuangan. Untuk itu, eksplorasi potensi merupakan sebuah alternatif yang tepat dalam mengumpulkan amunisi – amunisi tersebut. Pontensi yang dapat diibaratkan sebagai amunisi yang harus dibakar ( diasah ) lalu diledakkan ( ditampilkan ). Tindak lanjut dari hal tersebut ialah aktualisasi diri dalam pencapaian tujuan perjuangan. Aktualisasi diri bertujuan untuk menampilkan sisi – sisi positif dari dalam diri yang tentunya akan sangat berperan dalam perjuangan itu.

3. Pelatihan yang berkesinambungan
Seorang pejuang yang baik ialah seseorang yang memahami apa itu perjuangan. Untuk memahami perjuangan itulah seorang pejuang harus telah melewati penempaan yang berupa pelatihan. Pelatihan itu dapat berupa dari dirinya sendiri maupun orang lain. Pelatihan dari diri sendiri adalah seberapa besar seorang pejuang mempelajari rahasia – rahasia dalam kehidupan. Dalam kehidupan tersebut perlu diingat sebuah prinsip bahwa, hidup menghadirkan permasalahan terlebih dahulu barulah memberi pembelajaran. Maka dari kesalahan – kesalahan dalam menghadapi permasalahan itulah seorang pejuang dapat memetik pelajaran – pelajarannya. Disamping itu, seorang pejuang yang unggul ialah pejuang yang tidak berdiri sendiri. Layaknya seorang atlit, pejuang juga membutuhkan seorang pelatih profesional ( mentor ). Pelatuh ini telah mencicipi bagaimana proses perjuangan tersebut dan dapat memberikan arahan kepada pejuang berdasarkan pengalamannya.

4. Mempererat jalinan persaudaraan ( silaturrahmi )
Manusia tidak akan pernah terlepas dari statusnya sebagai makhluk sosial. Begitu juga ketika seseorang akan berjuang, maka ia akan membutuhkan manusia – manusia lainya apakah untuk mendukungnya atau menjadi salah satu bagian dalam perjuangannya. Seorang pejuang yang unggul dituntut dapat mengajak lingkungannya untuk ikut berjuang serta menyakini nilai – nilai yang ia perjuangkan. Demi menjalankan hal tersebut, seorang pejuang harus menginsyafi bahwa dirinya bukanlah apa – apa jika ia hanya bersifat sendiri dan pejuang harus menempatkan jalinan persaudaraan sebagai salah satu kendaraan dalam perjuangan. Jalinan persaudaraan tersebut dapat ditempuh dengan cara membangun komunikasi empatik antar sesama.

5. Memperkokoh benteng idealisme
Sebuah perjuangan sejati tidak terlepas dari keinginan untuk menuju kearah yang lebih baik. Maka dari itu, idealisme haruslah ditempatkan menjadi motor penggerak dalam sebuah perjuangan. Disamping itu, idealisme melalui bentengnya juga dapat merintangi rayuan – rayuan serta bujukan – bujukan yang akan merusak tujuan perjuangan. Memperkokoh benteng idealisme juga dapat menghindarkan si pejuang dari kebobrokan – kebobrokan karakter serta sifat – sifat buruk yang dimiliki oleh manusia.

Dengan cara – cara diatas, maka mudah – mudahan perjuangan yang akan dilakukan oleh manusia akan mendapatkan titik cerahnya serta akan membawakan manusia ke tingkatan yang lebih baik. Sebuah perjuangan, terlepas dari hasilnya, akan membawakan status manusia menjadi manusia paripurna yang merupakan manusia dengan derajat tertinggi diantara manusia – manusia yang ada. Dengan demikian, manusia akan dapat memaknai seluruh kehidupan yang ia jalani.

Semoga apa yang diuraikan diatas dapat memberikan manfaat bagi kita semua Akhirnya, semoga Tuhan YME selalu bersama kita.

“ Setetes darah di dalam perjuangan senilai dengan setitik kejayaan di masa depan! “

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun