Mohon tunggu...
Patrik Rantetana
Patrik Rantetana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kata tetaplah huruf mati, sampai ia dibaca dan dikhayati

Mahasiswa S2

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membentuk Kebiasaan Membaca pada Anak dengan Teori Operant Condition

11 November 2021   11:09 Diperbarui: 11 November 2021   20:27 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebuah penelitian pernah dilakukan di Dallas oleh Fryer terkait bagaimana pemberian penghargaan telah efektif mendorong anak untuk semakin rajin membaca buku. Dalam penelitian tersebut, para siswa diberi tantangan untuk membaca buku dan setelah selesai pembacaan mereka akan dihadapkan pada Accelerated Reader (AR) computer-based, yaitu kuis yang menampilkan pertanyaan-pertanyan berdasarkan buku yang baru saja dibaca. Jika siswa dapat menjawab kuis dengan nilai minimal 80 persen atau lebih, maka siswa berhak mendapatkan $2. Penelitian itu menunjukkan hasil yang signifikan terhadap motivasi siswa untuk lebih banyak membaca dan pada akhirnya menambah pengetahuannya. 

Penelitian ini memperlihatkan bagaimana teori operant conditioning dapat diberlakukan untuk membangun suatu kebiasaan yang diinginkan. Pemberian reward sebesar $2 kepada anak-anak yang membaca buku dan dibuktikan melalui hasil kuis yang baik, berfungsi sebagai positive reinforcement. Setiap kali diberi $2, siswa akan merasa senang dan pada gilirannya akan kembali melakukan perilaku yang sama, dalam hal ini membaca buku lain.

Aplikasi ini tentu dapat dikembangkan menjadi tipe pengkondisian yang lain. Dalam penelitian Fryer penerapan teori yang digunakan adalah positive reinforcement: setiap berhasil membaca satu buku diberikan $2. Sedangkan jika ingin menggunakan negative reinforcement maka contoh aplikasi yang dapat diterapkan misalnya setiap kali berhasil membaca satu buku maka pekerjaan rumah yang menjadi hal-hal yang cenderung tidak disukai oleh siswa, dapat dikurangi. 

Tipe penerapan operant conditioning yang lain dapat juga dilakukan secara berkelompok. Penelitian yang dilakukan oleh Jacobs (1970) terhadap berbagai grup siswa  yang terdiri dari 20-30 siswa, pertama-tama mengkonfirmasi adanya manfaat dari operant teknik dalam meningkatkan kemampuan membaca para siswa secara individu. Hal yang kedua menunjukkan bahwa pemberian reward sebagai positive reinforcement secara berkelompok dapat lebih signifikan meningkatkan hasrat para siswa dalam hal kebiasaan membaca buku, dibanding jika diterapkan secara individual. Dengan penelitian ini, alternatif untuk memberikan penghargaan secara berkelompok dapat menjadi salah satu alternatif untuk mendorong minat baca pada anak.

Dalam penerapan teori operant condition, Skinner juga menambahkan pendekatan yang disebut shaping. Shaping adalah pengkondisian yang diberikan secara bertahap ketimbang memberikan pencapaian yang sekaligus. Dalam hal perilaku membaca, shaping berarti menerapkan operant conditioning mulai dari bacaan yang lebih ringan dan sesuai dengan minat anak. Setiap kali anak dapat menguasai dan menjadikan perilaku itu sebagai kebiasaan, anak harus diberi reinforcement. Setelah itu mereka diperkenalkan lagi pada tantangan yang lebih lanjut. Hal ini memang memerlukan waktu yang lama, tetapi terbukti dalam membentuk kebiasaan anak dalam membaca lewat penghargaan atas peningkatan yang ditunjukkan.

Shaping sangat perlu dilakukan karena agar proses reinforcement dapat berjalan, subjek harus terlebih dahulu menunjukkan perilaku. Jika perilaku yang diharapkan terlalu besar, maka proses reinforcement tidak dapat diterapkan. Misalnya dengan memberi bacaan yang terlalu berat bagi anak seusianya, si anak kemungkinan besar tidak akan melakukan hal tersebut sehingga proses reinforcement tidak dapat dilakukan. Namun jika dimulai dari bacaan yang sangat ringan, menarik, bergambar, tidak terlalu banyak teks, dan sebagainya, si anak akan lebih tertarik untuk melakukan perilaku itu untuk pertama kalinya. Setelah berhasil melakukannya dengan baik, saat itulah proses reinforcement dapat diterapkan dengan harapan setelahnya si anak akan mengulangi perilaku yang sama. Ingat, proses ini harus bertahap!

Membaca adalah kebiasaan yang sangat penting dan perlu ditanamkan pada anak sejak dini. Oleh karena itu para pengajar atau orang tua perlu memikirkan metode yang tepat agar kebiasaan itu terpola dari awal. Salah satu teknik yang terbukti efektif dalam membangun kebiasaan membaca adalah menggunakan teori operant conditioning terutama dengan pemberian reinforcement baik secara positif maupun negatif.

Referensi:

  1. Encyclopedia of Psychotherapy VOLUME 1. Copyright 2002, Elsevier Science (USA).

  2. Jonas Ramnero, & Niklas Trneke. (2008). The ABCs of Human Behavior: Behavioral Principles for the Practicing Clinician. Context Press.

  1.  Fryer, Roland G. (2010). Financial Incentives and Student Achievement: Evidence from Randomized Trials Jr NBER Working Paper No. 15898 April 2010 JEL No. I20,J15

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun