Gua Maria yang tersembunyi di dalam jantung gunung yang sunyi nan penuh kedamaian, gua ini mengundang setiap langkah dengan aroma spiritual yang kental.Â
Gua Maria Wening Kalbu yang terletak di Dusun Wonosari RT 001 RW 007, Kelurahan Jurang Jero, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul, D.I Yogyakarta. Gua Maria ini masuk dalam lingkungan Santo Yohanes Pembaptis, secara struktural di bawah naungan Paroki Santo Petrus & Paulus Kelor, Karangmojo.Â
Suasana hening tergantung di udara, membiarkan hanya suara gemericik air dan nyanyian burung-burung menjadi lagu pelipur lara. Tak jauh dari gua, terdapat Kapel Santo Aloysius Gonzaga, Wonosari.Â
Perjalanan menuju gua ini bukanlah perjalanan biasa. Setiap langkah yang diambil harus ditempuh melalui anak tangga yang terukir di alam terbuka. Setiap anak tangga adalah tangga ke arah ketenangan batin.Â
Dalam keheningan hutan, langkah-langkah tersebut membimbing pengunjung menuju tempat yang disucikan oleh waktu dan doa.
Sesampainya di gua, aura keanggunan semakin terasa. Dinding gua yang alami menampilkan keindahan batu-batu yang terpahat oleh alam. Sebuah pancaran cahaya redup menyoroti patung Maria yang menyejukkan, menciptakan atmosfer spiritual yang membius hati.Â
Di sinilah, pengunjung dapat meresapi kedamaian sejati dan merasakan kehangatan doa yang terlukis dalam keheningan gua.
Gua Maria Wening Kalbu bukan hanya destinasi fisik, tetapi juga perjalanan rohaniah yang mengangkat jiwa. Setiap detik di dalam gua ini adalah pengalaman mendalam yang memimpin menuju kecemerlangan spiritual, dengan langkah-langkah menuju gua yang diapit oleh keheningan alam yang menyejukkan.
Bagi peziarah yang sepuh atau lanjut usia, perlu diperhatikan bahwa perjalanan menuju Gua Maria Wening Kalbu menawarkan keindahan yang luar biasa, tetapi juga menantang dalam hal aksesibilitas.Â
Meskipun keindahan gua dapat menjadi daya tarik yang kuat, para peziarah yang sepuh mungkin perlu mempertimbangkan keterbatasan fisik mereka sebelum memutuskan untuk mengikuti perjalanan ini.Â
Mendaki anak tangga yang terjal dan berkelok-kelok dapat menjadi tantangan yang cukup berat bagi mereka yang memiliki mobilitas terbatas atau masalah kesehatan tertentu.Â
Patrik Cahyo Lumintu adalah Pewarta Foto Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H