Pusat kerajaan ini berada di daerah aliran Sungai Kusan di Tanah Bumbu Selatan, di Tenggara Kalimatan Selatan yang disebut Kerajaan Kusan, setelah dipindah ke pulau Laut, rajanya mendapat gelar Raja Pulau Laut 1. Raja-raja Kusan dan Raja-raja Pulau Laut merupakan Trah Sultan Sulaiman dari Banjar.
Objek wisata religi makam Raja Pulau Laut ditetapkan sebagai situs cagar budaya oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Terdapat tiga orang raja yang dimakamkan dikawasan tersebut diantaranya Pangeran Djaija Samitra, Pangeran Abdul Kadir, dan Pangeran Berangta Kesuma, serta beberapa keluarga dan orang dekat raja. Setiap tahunnya di Komplek Makam Raja-Raja Sigam digelar tradisi haul oleh masyarakat setempat dan penggantian kelambu makam.
Dilihat dari ke tiga nisan tersebut makam - makam itu memiliki keunikan terdapat kelambu berwarna keemasan serta sekeliling atap dipenuhi tulisan kaligrafi huruf Arab mengelilingi atap area makam raja-raja. Selain itu, keindahan atau nilai-nilai estetis  tercermin dalam kandungan makna tulisan yang mengandung unsur sufisme. Tulisan itu juga terlahir dari para ideologi yang mencerminkan zamannya, disamping nilai seni dan kepawaian yang sangat tinggi.
Hal yang menarik, Pemerintah Kabupaten Kotabaru berupaya melestarikan dan menjaga Rumah Raja Sigam yang terletak di Jalan Pangeran Indra Kesuma Negara, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Jejak rumah dan Makam Raja Sigam di Pulau Laut menjadi bukti Kabupaten Kotabaru di Kalimantan Selatan begitu "kaya" dengan artefak-artefak sejarah kebesaran Nusantara.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Djaija_Samitra
"Patrik Cahyo Lumintu adalah Pewarta Foto Indonesia"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H