Mohon tunggu...
Patrick Waraney Sorongan
Patrick Waraney Sorongan Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Ende gut, alles gut...

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Geliat Bisnis Makam Elit, Ada Diskon Spesial bagi Pasangan

20 Desember 2020   19:40 Diperbarui: 20 Desember 2020   19:56 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompleks pemakaman tak lagi bersuasana menyeramkan. (foto: pinterest,grafis: Patrick Sorongan)

       BISNIS pemakaman  elit (memorial park) di Indonesia semakin menggeliat sejak dirintis Lippo Group di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, awal dekade 2000-an. 'Pemain-pemain' baru bermunculan, lengkap dengan jargon (tagline) yang kalimatnya 'ngeri-ngeri sedap'.

       Bagian pemasaran salah satu memorial park misalnya, menulis dalam brosur promonya: 'cukup sekali bayar, tanpa biaya tahun dan gratis perawatan selamanya'! Ada pula tagline promo yang juga 'ngeri-ngeri waw, gitu': 'Jangan lewatkan diskon besar untuk pasangan; kematian adalah salah satu hal yang pasti, mengapa kita tidak mempersiapkannya seawal mungkin', atau 'persembahkan untuk keluarga tercinta yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan budget (anggaran) keluarga'.

       "O Mama," pekik setengah tertahan Yacobus Sarimole, warga Kota Ambon, saat membaca brosur penawaran dari salah satu pemakaman elit di Indonesia. Nyong Ambon ini datang ke Jakarta untuk melayat jenazah kerabatnya, seorang pengusaha yang meninggal dunia di sebuah rumah sakit kawasan Semanggi, Jakarta Selatan.

       Di meja  pembayaran rumah sakit, Jacobus mendampingi anggota keluarganya yang sedang berkonsultasi dengan seorang petugas perwakilan memorial park itu. Tersedia brosur-brosur yang memuat berbagai tipe makam, dari singel, dobel, atau keluarga.

       "Aduh, aduh,  promosinya segala ya Mbak?" tanya Jacob dengan wajah tak percaya, melihat tabel harga per tipe makam, " Kalau di Ambon, sudah cukup beta kalo mati dikubur di Baru. Tempatnya masih bersih, baru lagi," lanjutnya menyebut nama Tempat Pemakaman Umum (TPU) Baru, dekat rumahnya di perbatasan Desa Hunuth dan Negeri Hitu, Kabupaten Maluku Tengah.  

       Tak banyak masyarakat di Indonesia yang tahu, bahwa memorial park mulai bermunculan di Indonesia. Prospeknya pun menjanjikan. Bahkan di San Diego Hill Memorial Park and Funeral Homes di  Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, tersedia  fasilitas restoran, kapel, masjid, kolam renang, tempat bermain anak, dan danau.

       Bisnis ini sangat potensial dalam meraup pasar. Kalangan umat Nasrani, etnis maupun suku tertentu, semisal Tionghoa, Minahasa atau Batak, keluarga yang mampu bakal membangun makam berukuran besar. Kerap dibangun kompleks makam keluarga dalam satu bangunan yang terawat rapih dan digembok. Ketika lahan pemakaman berkurang di banyak daerah, maka kalangan inilah sangat potensial disasar.

James Riady: Sedih Jadi Bahagia

       Menurut James Riady, perintis pemakaman supermewah mewah di Indonesia lewat San Diego Hills,  bisnis tersebut sangat menjanjikan. Ini dikaitkan dengan tren kehidupan masyarakat Indonesia yang terus meningkat. "Masyarakat kita terus berkembang, dan otomatis gaya hidup berubah. Dulu waktu Indonesia 10 tahun lalu, yang masyarakat kita inginkan, lain dibandingkan sekarang," katanya.

       Dewasa ini, menurut James, pemakaman tidak boleh hanya menjadi tempat yang sedih bagi pihak keluarga. Pemakaman perlu mempunyai fasilitas-fasilitas lain. Melihat tren ini, sebagaimana dilansir laman detik.com (18/5), James  mengaku akan terus melakukan ekspansi pembuatan makam mewah di kota-kota besar lainnya. "Saya kira banyak yang saat ini memikirkan ke sana (ekspansi di kota-kota besar)," tandasnya.

       Sederet  orang terkenal baik tokoh politik, pejabat, selebriti  berikut keluarganya. dimakamkan di San Diego Hills. Diantaranya, Michael Ruslim, Presiden Direktur Astra International;  William Suryajaya, Founder Astra; Sudwikatomo; Frans Seda; Wamen ESDM Widjajono Partowidagdo; mantan Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih; wartawan Arswendo Atmowiloto; Ashraf Sinclair, suami Bunga Citra Lestari; Hertadi, ayah Olga Lidya; Raymond Hartanto, adik Boy William; Ferry Wijaya, suami Ririn Ekawati; Oka Mahendra Putra, atau Arswendo Atmowiloto; pendiri ormas Laskar Merah Putih, Eddy Hartawan.

       Kompleks pemakaman mewah untuk semua suku, etnis dan agama ini, terinspirasi lewat pengalaman Mochtar Riady ketika memindahkan makam orangtuanya dari Malang, Provinsi Jawa Timur, ke Karawang yang kini menjadi lokasi San Diego Hills. Tiap kali berziarah, Mochtar Riady merasa tidak nyaman dengan suasana di pemakaman yang berisik.

       Karena itu, sebagaimana dijelaskan oleh Suziany Japardy, Sales and Marketing Director San Diego Hills (Kompas, 21 Maret 2011), muncul ide  Mochtar Riady  untuk sekalian membangun suatu memorial park yang kemudian selesai pada 2006.       

       Terbatasnya lahan membuat banyak lahan pemakaman hilang akibat didaur ulang menjadi makam orang lain. Apalagi jika terlambat memperpanjang atau membayar pajak. Inilah pemikiran awal James Riady untuk membangun memorial park.

        Adapun konsep memorial park tersebut: tidak perlu membayar setiap tahun. ukup membayar sekali untuk lahan pemakaman, kecuali bangunan mengalami kerusakan. "Kami belajar dari Forest Lawn di Amerika Serikat. Mereka punya lahan pemakaman di mana-mana. Konsep pemakaman ini tidak menyeramkan," lanjut Zusiany.

       Pihak Lippo Group akhirnya mengadopsi konsep tersebut. "Kami memodifikasinya,  dengan membangun fasilitas lainnya, karena melihat tradisi orang Asia, orang Indonesia, di mana ketika berziarah ke makam, mengajak orang sekeluarga, jarang sendirian,"  tambahnya.

       Bagi warga berkantong pas-pasan, harga makam di kawasan tersebut, bikin geleng-geleng kepala. Misalnya, sekapling tanah berukuran 222 meter persegi ditawarkan seharga Rp  6, 891, 637, 500, dengan down payment (DP) 'hanya' Rp 170 juta.

       Toh demi suatu tempat peristirahatan yang nyaman bagi orang tercinta, harga bukanlah masalah bagi kalangan berkantung tebal. Itu sebabnya bisnis ini terus berkembang, selain di Karawang. Apalagi bisnis tersebut  didukung pihak pemerintah. Selain itu, keberadaan pemakaman mewah ini cukup signifikan dalam menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

       Tak heran jika memorial park mulai bermunculan di daerah-daerah lain menyusul kesuksesan pihak Lippo Group yang masih melebarkan sayap ke daerah lain. Pengembang lain juga tak mau kalah lewat kehadiran kompleks serupa di banyak kota. Di antaranya di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan; Harapan Sentosa di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.

       Hadir pula Heaven Memorial Park dan Taman Makam Quilling (khusus warga Tionghoa) di  Kabupaten Bogor, Jabar; Nirwana Memorial Park, Kabupaten Pasuruan, Jatim; Mount Carmel, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah; Nurussalam Memorial Park Bontang, pemakaman muslim di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur; Nirvana Memorial Park, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

       Keberadaan memorial park mendukung pula program pemerintah di kabupaten dan kota Indonesia terkait terciptanya kota hijau (green city) lewat ruang terbuka hijau (RTH). Hal ini diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan.  Dalam permendagri ini dinyatakan, Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (RTHKP) merupakan bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan. RTHKP diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika.

         Hanya saja, pasti 'menyeramkan' mendengar harga untuk satu liang lahat dari semua paket makam di kompleks tersebut. Di San Diego Hills, harganya berkisar antara Rp 650 juta-Rp 6 miliar lebih, sebagaimana tercantum dalam situs pengelolanya. Tipe makam yang harganya  'terjangkau' , yakni makam tipe Single Burial). Tipe ini terbagi pula atas tiga jenis harga yang dalam katalog pengelolanya dinamakan Nuansa. Dalam tipe Nuansa Chinesse (Kristen, Katolik, Buddha) terdiri dari makam untuk satu jenazah (single) dan untuk dua jenazah (double). Untuk makan singel Chinesse beragama Kristen misalnya, harganya Rp 79,2 juta dan Rp 144 juta untuk pasangan.

       Sementara untuk Chinesse beragama Buddha, masih dibagi tiga tipe, yakni Peoni, Lotus, dan Emerald. Untuk kategori Peoni dan Lotus, harganya sama: Rp 57,128, 940  untuk singel, dan Rp 99 juta untuk pasangan. Sedangan untuk Emerald seharga Rp 83,160 juta, dan Rp 151,2 juta untuk pasangan.

       Untuk umat Islam terbagi lima paket harga untuk singel dan pasangan: Al Halim, Al Jamil, Mercy, Al Majiid, dan Isya. Al Jamil, Al Majid, dan Al Majiid, harganya sama baik untuk singel dan pasangan: Rp 57,128, 940  juta untuk singel, dan Rp 99 juta untuk pasangan. Begitu pula dengan Mercy dan Isya: Rp 68,805 juta untuk singel, dan Rp 117 juta untuk pasangan.

       Paket yang paling mahal adalah Peak Estate untuk Nuansa Chinesse, Islam, dan Kristen. Disebut peak atau 'ramai' dalam bahasa Inggris, ini karena bisa dipesan per lahan sebagai makam keluarga. Harga yang paling mahal yakni Nuansa untuk umat Buddha: Rp 6, 891, 637, 500 per lahan seluas 222  meter persegi. Booking fee-nya Rp 170 juta.

       Masih dalam paket Peak Estate, untuk umat Islam dipatok harga Rp 677, 367, 072 per lahan 60 meter persegi, dan Rp 588,748, 463 per lahan 40 meter persegi. Dalam paket ini, harga yang 'terjangkau' adalah untuk China-Katolik: Rp 3,147 miliar per lahan berukuran 104,9 meter persegi.

        Adapun harga 'miring' diberlakukan di  memorial-memorial park untuk kalangan umat Islam. Sebutlah Al Azhar Memorial Park. yang dikelola Yayasan Al Azhar.Area pemakaman mewah ini berlokasi pula di Karawang, tepatnya di pinggir tol Jakarta-Cikampek Kilometer 52, Kawasan Industri Karawang Timur.

       Dibangun sejak tahun 2011, kompleks pemakaman seluas 25 hektare ini terdiri dari 30 ribu unit kapling pemakaman, rest area, taman dan masjid untuk pemulasaran dan pengurusan jenazah. Konsepnya berbeda dengan San Diego Hills. Kompleks pemakaman ini hanya bernuansa taman, air mancur, dan gazebo.***

        

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun