Mohon tunggu...
Patrick Waraney Sorongan
Patrick Waraney Sorongan Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Ende gut, alles gut...

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Geliat Bisnis Makam Elit, Ada Diskon Spesial bagi Pasangan

20 Desember 2020   19:40 Diperbarui: 20 Desember 2020   19:56 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompleks pemakaman tak lagi bersuasana menyeramkan. (foto: pinterest,grafis: Patrick Sorongan)

       Kompleks pemakaman mewah untuk semua suku, etnis dan agama ini, terinspirasi lewat pengalaman Mochtar Riady ketika memindahkan makam orangtuanya dari Malang, Provinsi Jawa Timur, ke Karawang yang kini menjadi lokasi San Diego Hills. Tiap kali berziarah, Mochtar Riady merasa tidak nyaman dengan suasana di pemakaman yang berisik.

       Karena itu, sebagaimana dijelaskan oleh Suziany Japardy, Sales and Marketing Director San Diego Hills (Kompas, 21 Maret 2011), muncul ide  Mochtar Riady  untuk sekalian membangun suatu memorial park yang kemudian selesai pada 2006.       

       Terbatasnya lahan membuat banyak lahan pemakaman hilang akibat didaur ulang menjadi makam orang lain. Apalagi jika terlambat memperpanjang atau membayar pajak. Inilah pemikiran awal James Riady untuk membangun memorial park.

        Adapun konsep memorial park tersebut: tidak perlu membayar setiap tahun. ukup membayar sekali untuk lahan pemakaman, kecuali bangunan mengalami kerusakan. "Kami belajar dari Forest Lawn di Amerika Serikat. Mereka punya lahan pemakaman di mana-mana. Konsep pemakaman ini tidak menyeramkan," lanjut Zusiany.

       Pihak Lippo Group akhirnya mengadopsi konsep tersebut. "Kami memodifikasinya,  dengan membangun fasilitas lainnya, karena melihat tradisi orang Asia, orang Indonesia, di mana ketika berziarah ke makam, mengajak orang sekeluarga, jarang sendirian,"  tambahnya.

       Bagi warga berkantong pas-pasan, harga makam di kawasan tersebut, bikin geleng-geleng kepala. Misalnya, sekapling tanah berukuran 222 meter persegi ditawarkan seharga Rp  6, 891, 637, 500, dengan down payment (DP) 'hanya' Rp 170 juta.

       Toh demi suatu tempat peristirahatan yang nyaman bagi orang tercinta, harga bukanlah masalah bagi kalangan berkantung tebal. Itu sebabnya bisnis ini terus berkembang, selain di Karawang. Apalagi bisnis tersebut  didukung pihak pemerintah. Selain itu, keberadaan pemakaman mewah ini cukup signifikan dalam menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

       Tak heran jika memorial park mulai bermunculan di daerah-daerah lain menyusul kesuksesan pihak Lippo Group yang masih melebarkan sayap ke daerah lain. Pengembang lain juga tak mau kalah lewat kehadiran kompleks serupa di banyak kota. Di antaranya di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan; Harapan Sentosa di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.

       Hadir pula Heaven Memorial Park dan Taman Makam Quilling (khusus warga Tionghoa) di  Kabupaten Bogor, Jabar; Nirwana Memorial Park, Kabupaten Pasuruan, Jatim; Mount Carmel, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah; Nurussalam Memorial Park Bontang, pemakaman muslim di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur; Nirvana Memorial Park, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

       Keberadaan memorial park mendukung pula program pemerintah di kabupaten dan kota Indonesia terkait terciptanya kota hijau (green city) lewat ruang terbuka hijau (RTH). Hal ini diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan.  Dalam permendagri ini dinyatakan, Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (RTHKP) merupakan bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan. RTHKP diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika.

         Hanya saja, pasti 'menyeramkan' mendengar harga untuk satu liang lahat dari semua paket makam di kompleks tersebut. Di San Diego Hills, harganya berkisar antara Rp 650 juta-Rp 6 miliar lebih, sebagaimana tercantum dalam situs pengelolanya. Tipe makam yang harganya  'terjangkau' , yakni makam tipe Single Burial). Tipe ini terbagi pula atas tiga jenis harga yang dalam katalog pengelolanya dinamakan Nuansa. Dalam tipe Nuansa Chinesse (Kristen, Katolik, Buddha) terdiri dari makam untuk satu jenazah (single) dan untuk dua jenazah (double). Untuk makan singel Chinesse beragama Kristen misalnya, harganya Rp 79,2 juta dan Rp 144 juta untuk pasangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun