Mohon tunggu...
Patrick Waraney Sorongan
Patrick Waraney Sorongan Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Ende gut, alles gut...

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jika Warganya Terus Antre BBM, "Sang Naga" Bisa Porak-porandakan Blok Anambas

19 Desember 2020   21:49 Diperbarui: 22 Desember 2020   12:41 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejatinya, CSR merupakan pendekatan bisnis dengan memberikan kontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan. Caranya: memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan bagi seluruh pemangku kepentingan.                                                           Namun di Anambas, PAD dari perusahaan-perusahaan minyak ini tak terasa  manfaatnya bagi umumnya warga. "Makanya butuh desakan yang kuat dari pemerintah setempat ke pihak perusahaan untuk merealisasikan CSR. Dana CSR pasti ada, jadi butuh moralitas yang baik di kalangan aparatur pemerintah untuk jujur terkait CSR," kata Syofyan.         Kemiskinan di Anambas tak terbantahkan. Hingga tahun 2018, Garis Kemiskinan (GK) penduduknya terus meningkat. Dari data Badan Pusat Statistik Anambas, GK setempat sejak tahun 2015 adalah Rp 313.04 (6,58 persen), tahun 2016 Rp 341.556 (6,73 persen), dan tahun 2017 Rp 356.046 (6,87 persen). Dilansir 'kejoranews' dan 'metrosidik' pada medio Juli 2018, perolehan GK itu didapat dari biaya pengeluaran per bulan dari 320 rumah tangga di setiap kecamatan di Anambas sebagai sampel survei.

"Tidak hanya di Tarempa saja, tetapi merata di setiap kecamatan. Pendekatannya kita ambil dari pengeluaran. Dari estimasi komoditi baik makanan maupun non-makanan yang kami hitung, didapat garis kemiskinan dengan pengeluaran perorang sekitar Rp 300 ribu per kapita dan dibawah itu," kata Rolinta Damanik, pegawai di BPS Anambas.

GK merupakan penjumlahan dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM). Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah GK, dikategorikan sebagai penduduk miskin. Adapun GKM, merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kilo kalori per kapita per hari.

Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak, atau  lemak). Sedangkan GKNM adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di pedesaan.***

Salah satu  anjungan pengeboran minyak di Perairan Anambas (Foto: Batam Today)
Salah satu  anjungan pengeboran minyak di Perairan Anambas (Foto: Batam Today)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun