Mohon tunggu...
Patrick Waraney Sorongan
Patrick Waraney Sorongan Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Ende gut, alles gut...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Hantu-hantu di Pantai Labombo Akhirnya "Frustasi" dan "Cabut"

15 Desember 2020   17:39 Diperbarui: 15 Desember 2020   23:30 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Labombo menjadi objek wisata andalan Luwu Raya dan Sulsel (Foto: pesisir.net)

Kendati begitu, Objek Wisata Pantai Labombo tak terpengaruh dengan tutupnya semua tempat hiburan dan hotel tersebut. Sebagian besar tamu objek wisataini,  berasal dari kawasan Luwu Raya selain dari 'wilayah bawah', yakni Makassar dan sekitarnya.

Luwu Raya sendiri merupakan sebutan untuk bekas Kedatuan atau Kerajaan  Luwu. Wilayahnya meliputi Kota Palopo, serta lima kabupaten, yakni Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Toraja, dan Toraja Utara. Pada masa lalu, Kedatuan Luwu merupakan kerajaan yang wilayahnya paling luas dibandingkan kerajaan-kerajaan besar lainnya di Sulsel, yakni Gowa, Bone,  dan Makassar. Wilayah Kerajaan Luwu  bahkan meluas hingga setengah Provinsi Sulawesi Tengah.

Warga Bisa Berjualan

Guna menambah daya tarik, Max mempersilakan warga Palopo untuk berjualan aneka kuliner dan minuman ringan. Ke depan, Max berencana membangun teater, pusat kerajian tradisional Luwu, dan pusat informasi wisata Luwu Raya di situ. "Ada juga informasi tentang Toraja, sehingga wawasan turis akan lebih terbuka sebelum tiba di Toraja," jelas Max.

Kawasan itu juga menjadi lokasi 'talkshow' yang membahas berbagai isu dengan melibatkan pejabat setempat dan kalangan wartawan. Ratona Tv, stasiun televisi milik Pemkot Palopo, sering pula meminjam beberapa lokasi di situ sebagai studio alam untuk syuting beberapa programnya.

Menurut Nisma Ayu, produser Ratona Tv, objek wisata tersebut menjadi pilihan karena memang panoramanya yang indah. "Buat 'taping' presenter infotain atau 'talkshow', cocok. Semua lokasi di sini bagus," katanya.

Pengakuan yang sama disampaikan oleh Naswandi, Pemred Jurnal Palopo Online dari jaringan koran Pikiran Rakyat Bandung. "Saya pribadi salut dengan Pak Max. Boleh dikata, Beliau berjuang  sendirian, sehingga tempat ini menjadi kebanggaan Palopo, bahkan Luwu Raya. Jadi, Pemkot Palopo sebaiknya lebih peduli lagi dengan usaha Pak Max. Jangan biarkan Beliau berjuang sendirian seperti yang terjadi selama ini," katanya saat bersantai di kawasan itu bersama rekannya, Amran Amir, Koresponden Kompas Tv Luwu Raya.

Adapun menu makanan di restoran yang dikelola oleh Max bersama keluarga besarnya itu, didominasi oleh kuliner khas Luwu. Di antaranya, kapurung. Ini adalah 'nasi'-nya orang Luwu, berupa gumpalan-gumpalan sagu yang sudah masak mengental dan berkuah dengan aneka sayur, ikan atau daging. Kapurung mirip dengan popeda di Maluku dan Papua.  

Pantai Labombo sudah menjadi aikon wisata pantai andalan Pemkot Palopo karena  kerap disinggahi oleh tamu-tamu negara, serta gubernur atau pejabat provinsi dari Makassar. Selain itu, turis dari kapal-kapal pesiar asing yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Ringgit, Palopo, rutin berwisata ke situ. Kapal-kapal ini berlabuh di Pelabuhan Tanjung Ringgit sebelum melanjutkan perjalanan menuju Toraja. Perjalanan darat ke Toraja dari Palopo, jaraknya sekitar 25 kilometer dengan melewati jalan-jalan yang curam melipir pegunungan.

Hanya saja, hingga awal  2020, jalan poros menuju Objek Wisata Labombo, minim dipasangi penerangan. Aspal jalan pun rusak menggelupas. Pemerintah setempat selayaknya membantu membangun infrastruktur menuju kawasan tersebut. Artinya, tidak membiarkan Max berjuang sendiri. Pasalnya, Labombo sudah menjadi aikon wisata pantai andalan sekaligus kebanggaan pemkot setempat.(***)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun