Bahkan Pak Yasin juga bersedia agar rumah nya digunakan untuk pertemuan para pedagang tiap sore hari. Ia juga mengizinkan agar rumahnya digunakan sebagai tempat para pedagang belajar baca tulis. Ia pun orang tua yang suka memberi nasehat kepada anak-anak muda.Â
Ia pernah memberi nasehat kepada Taslim bahwa dibanding membeli baju hari raya yang harga nya empat kali lipat dari harga baju yang ia gunakan sekarang, lebih baik ia menjual baju itu dan membeli empat baju baru untuk diberikan kepada empat pedagang lain yang sedang kesulitan untuk membeli baju.
Sehingga terlepas dari beberapa kekurangan yang ada, buku ini layak untuk dibaca oleh siapa saja. Pesan moral yang bisa kita temukan di novel ini banyak sekali.Â
Misalnya saat Pak Yasin mengatakan bahwa, carilah materi sewajarnya saja. Hal itu dikatakan Pak Yasin karena mengingat watak dari Tuan Direktur yang serakah dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan maupun materi yang dia mau. Ia bahkan menipu Pak Yasin agar mau menjual tanah miliknya itu.Â
Bahkan sampai di titik bahwa mereka semua perlu menghadap pengadilan, Jazuli masih tetap berbohong di depan hakim bahwa ia melihat ada perkumpulan rahasia. Padahal ia sendiri tahu bahwa perkumpulan yang diadakan di rumah Pak Yasin, hanya untuk membantu belajar orang-orang yang buta huruf. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H