Setelah menghitung korelasi, analisis hasil korelasi untuk menentukan tingkat validitas alat ukur. Nilai korelasi yang tinggi menunjukkan tingkat validitas yang lebih tinggi pula.
5. Menentukan Kelayakan Thing:
Selanjutnya, periksa kelayakan setiap thing dalam alat ukur. Thing yang tidak substantial dapat diidentifikasi dan diperbaiki. Jika terdapat thing yang tidak substantial, ada beberapa solusi yang dapat dilakukan, seperti mengganti thing yang tidak substantial dengan thing yang substantial, mengulang pengisian alat ukur, atau menghapus thing yang tidak substantial dari analisis selanjutnya.
6. Menginterpretasikan Hasil:
Terakhir, interpretasikan hasil uji validitas untuk menentukan sejauh mana alat ukur tersebut substantial. Jika alat ukur dinyatakan substantial, maka alat ukur tersebut dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya.Â
Tahapan kedua yang akan dibahas adalah tahapan dari menguji reliabilitas.
Menguji reliabilitas adalah langkah penting dalam penelitian untuk memastikan bahwa alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan konsisten dalam mengumpulkan information. Berikut adalah tahapan-tahapan umum dalam menguji reliabilitas:
1. Definisikan Konstruk:
Pertama, tentukan konstruk atau variabel yang ingin diukur. Pastikan konstruk tersebut terdefinisi dengan jelas dan dapat dioperasionalisasikan.
2. Pilih Metode Pengukuran:
Selanjutnya, pilih metode pengukuran yang sesuai untuk mengukur konstruk tersebut. Metode pengukuran dapat berupa kuesioner, tes, observasi, atau metode lainnya.