Mohon tunggu...
Patricia Iskandar
Patricia Iskandar Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA Santa Ursula BSD

usia 17 dengan mimpi menjadi graphic designer dan animator

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Esai Kritik Mimetik Bila Malam Bertambah Malam (1971)

28 Februari 2022   14:10 Diperbarui: 28 Februari 2022   14:16 2566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak pesan yang dibawa oleh Putu Wijaya melalui novel ini yang lebih ditujukan pada remaja dan orang dewasa. Saya merekomendasikan novel ini bagi remaja dan dewasa karena pesannya cukup mudah ditangkap untuk kisaran usia tersebut dan mungkin dapat dirasakan juga oleh beberapa pembaca.  Hal-hal yang terjadi lebih berkisar pada kehidupan dewasa, menceritakan tentang keterikatan kita dengan kedudukan dan tahta beserta masalah kehidupan berkeluarga.  Alur ceritanya menarik dan klimaksnya berlangsung dengan cukup lama. Namun, penggunaan bahasanya tidak menggunakan Bahasa Indonesia sepenuhnya sehingga secara pribadi agak sulit saya pahami. Secara keseluruhan merupakan novel yang memberikan pelajaran penting dan dapat menyadarkan orang terhadap keinginan seseorang mengejar gelar dengan maksud yang kurang mulia.

Akhir kata, novel Bila Malam Bertambah Malam (1971) karya Putu Wijaya mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga kebaikan dalam diri kita. Novel ini dikritik dalam bentuk esai menggunakan teori kritik sastra mimetik. Dibutakan oleh gelar dan kedudukan dapat membawa ke permasalahan yang besar. Kehidupan berkeluarga juga tidak lepas dari konflik, dengan orang tua terkadang menggunakan kekuasaan mereka dengan terlalu berlebihan terhadap anak-anaknya. Dengan kritik sastra ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk memahami lebih lagi tentang Bila Malam Bertambah Malam dan hubungannya dengan kehidupan nyata.

1 Soekanto, Soerjono (2012). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. hlm. 212 - 216. ISBN 9794210099.

2 Farha Ternikar. dikutip “Twenty-four percent of the respondents in my sample were either in an arranged marriage or preferred to have an arranged marriage.” To Arrange or Not: Marriage Trends in the South Asian American Community. 

3 Farha Ternikar. dikutip “In Rangaswamy's (2000) study of Chicago Indian immigrants 71% of her respondents approved of arranged marriages (181).” To Arrange or Not: Marriage Trends in the South Asian American Community. 

Daftar Pustaka

Putu Wijaya (1971). Bila Malam Bertambah Malam. Edisi Elektronik (2018). PT. Dunia Pustaka Jaya. 

https://play.google.com/books/reader?id=nMClDwAAQBAJ&pg=GBS.PP1.

Patricia Iskandar (2021). Resensi Novel Bila Malam Bertambah Malam (1971).

https://docs.google.com/document/d/1urw_0cjeTy1zzZWtPzQ65k9i1tamo44VtkgqcvjuWGQ/edit

Tri Jata Ayu Pramesti, S.H (2014). Apakah Orang Tua Berhak Mengatur Siapa Pasangan Hidup Anaknya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun