Taktik pengoptimalan off-page:
- Backlinking, atau meminta situs otoritatif lainnya untuk link menautkan kembali ke halaman web.
- Memposting konten di media sosial.
- Mengelola local listings.
Apa itu SEM?
Tobias Ebner & Levin Granitza dalam bukunya yang berjudul "The SEO Book: The Way to Nr. 1" menyebutkan bahwa Search Engine Marketing (SEM) telah terbukti menjadi alat yang efektif untuk kampanye SEO.Â
SEM adalah implementasi dari semua fase pemasaran yang dilakukan perusahaan di search engine untuk meningkatkan awareness dari audiens pada layanan dan produk yang dipasarkan secara digital.Â
SEM adalah salah satu dari tiga pilar pemasaran online, SEM merupakan kombinasi dari Search Engine Optimization (SEO) dan Search Engine Advertising (SEA). SEM mencakup beberapa jenis iklan pencarian berbayar, contohnya seperti Google Ads.Â
Strategi SEM
- Daftar Pay-per-Click (PPC) dan Advertising Campaigns.Â
- Iklan dirancang untuk mencapai target audiens sesuai jenis demografi.Â
- Menggunakan copywriter untuk membuat salinan iklan yang relevan menggunakan kata kunci selektif.
- Mengelola metriks seperti impressions, biaya per-click, dan rasio click-through.
Strategi SEM yang paling umum adalah PPC. Contohnya, iklan akan muncul pertama kali ketika audiens mencari kata kunci yang relevan. Audiens cenderung mengklik iklan hanya karena itu adalah hal pertama yang mereka lihat.Â
Perbedaan dan Persamaan
Nah.. setelah mengetahui apa itu SEO dan SEM, akan sangat jelas bahwa keduanya memiliki orientasi yang berbeda. SEM adalah semua tentang iklan bertarget dan iklan berbayar, sementara SEO berfokus pada peningkatan lalu lintas organik dari situs web yang tidak berbayar.Â
Namun, mereka juga punya persamaan nih..Â
Keduanya mengandalkan penggunaan kata kunci yang strategis, berfokus pada traffic pada situs dan mengintegrasikan upaya pemasaran digital lainnya.Â
Keduanya dapat berjalan beriringan, karena kampanye SEM seringkali lebih efektif bila dikombinasikan dengan SEO yang kuat dan juga begitu sebaliknya.