Berdasarkan data Union for the Conservation of Nature, industri tekstil menghasilkan 35% mikro plastic yang berakhit di laut. Limbah-limbah tersebut banyaknya dibiarkan terbuang begitu saja tanpa melalui pengolahan, padahal limbah tersebut mengandung zat-zat beracun seperti timah, merkuri dan arsenic yang berdampak pada kerusakan lingkungan.Â
KekeringanÂ
Penggunaan air sebanyak 93 miliar meter kubik air setiap tahun menyumbang fenomena kekurangan air di beberapa wilayah. Selain itu Pemborosan air secara besar besaran, terhitung sebanyak  2700 liter air hanya untuk memproduksi satu kaos katun, jumlah tersebut setara dengan standar minum 2 orang selama 2,5 tahun
dibalik keindahan yang ada pada fashion, terdapat dampak kerusakan yang besar dibelakangnya. Oleh Karena itu, yuk mulai berperan aktif untuk mengurangi dampak fast fashion dengan bijak dalam memilah pakaian.
Jadi, apakah hal tersebut worth it untuk dikorbankan demi fashion yang kita kenakan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H