Mohon tunggu...
Patricia Angelina Putri
Patricia Angelina Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya tertarik pada isu kesehatan, lingkungan, serta sosial.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Merusak Bumi untuk Fashion, Apakah Worth It?

16 Juni 2024   19:55 Diperbarui: 16 Juni 2024   20:00 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Berdasarkan data Union for the Conservation of Nature, industri tekstil menghasilkan 35% mikro plastic yang berakhit di laut. Limbah-limbah tersebut banyaknya dibiarkan terbuang begitu saja tanpa melalui pengolahan, padahal limbah tersebut mengandung zat-zat beracun seperti timah, merkuri dan arsenic yang berdampak pada kerusakan lingkungan. 

Kekeringan 

Penggunaan air sebanyak 93 miliar meter kubik air setiap tahun menyumbang fenomena kekurangan air di beberapa wilayah. Selain itu Pemborosan air secara besar besaran, terhitung sebanyak  2700 liter air hanya untuk memproduksi satu kaos katun, jumlah tersebut setara dengan standar minum 2 orang selama 2,5 tahun

dibalik keindahan yang ada pada fashion, terdapat dampak kerusakan yang besar dibelakangnya. Oleh Karena itu, yuk mulai berperan aktif untuk mengurangi dampak fast fashion dengan bijak dalam memilah pakaian.

Jadi, apakah hal tersebut worth it untuk dikorbankan demi fashion yang kita kenakan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun