Mohon tunggu...
Simon Morin
Simon Morin Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi Indonesia dari Papua

Mantan Anggota DPR-RI (1992 - 2009) Mantan Anggota DPRD Province Irian Jaya (1982 - 1992) Mantan Pegawai negeri sipil daerah Irian jaya (1974 - 2004)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kenapa Insiden Mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya Picu Rusuh di Papua?

24 Agustus 2019   18:58 Diperbarui: 24 Agustus 2019   19:06 1473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kasus Nduga yang menimbulkan krisis kemanusiaan, yaitu dengan mengungsinya lebih dari 40.000 orang meninggalkan kampung halamannya dan hidup tak menentu di tempat pengungsian, merupakan suatu bukti betapa kita mengabaikan aspirasi dan persepsi masyarakat ketika kita membangun jalan ke Nduga. 

Kita mungkin berpandangan atau berasumsi bahwa jalan itu dibangun demi  kebaikan mereka sehingga kita enggan menjelaskan tujuannya dan meminta dukungan atau persetujuan mereka padahal mereka adalah pemilik wilayah itu.

Semoga pemerintah kita semakin menjadi bijaksana dalam menangani masalah Papua ke depan serta akan dengan kebesaran jiwa akan membuka ruang kebebasan untuk berdialog tentang berbagai hal yang selama ini kita tabukan. 

Kiranya dalam periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo, akan ada ruang bagi orang Papua untuk berdialog dengan Jakarta demi memikirkan bersama suatu peta jalan pembangunan baru yang benar-benar menjawab persoalan yang mendasar di Papua seperti ketidakadilan ekonomi, ketidakadilan social dan budaya, serta harkat dan martabat kemanusiaan orang Papua yang sering kita langgar melalui pendekatan keamanan.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki kearifan kolektif untuk belajar dari kesalahan-kesalahannya serta berani memperbaikinya sehingga dalam perjalanan selanjutnya ke depan tidak akan terbebani kesalahan-kesalahan masa lalunya.

Jakarta, 22 Agustus 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun