Dengan pemahaman tersebut maka kita akan semakin dikuatkan untuk dengan pasrah menerima kematian dari mereka yang kita cintai sebagai suatu kenyataan hidup yang tak mungkin ditolak.
Pertanyaan penting yang mestinya kita renungkan adalah:
Apakah kita sudah memelihara dan merawat "permata-permata" yang dititipkan Tuhan itu sedemikian rupa sehingga bila tiba saatnya untuk dijemput kembali oleh Sang Pemiliknya, akan semakin indah dan berkilauan di tangan-Nya? Ataukah tanpa sadar kita menyia-nyiakannya sehingga kondisinya begitu mengecewakan Sang Pemilik-Nya?
Mari kita renungkan hal ini agar secara sadar mau merawat "permata-permata" itu sehingga ketika dijemput kembali oleh Sang-Pemilik, tidak akan mengecewakanNya dan tidak meninggalkan penyesalan dalam diri kita! Â
                                                                        *****
Nb: Ini adalah salah satu kisah dari buku "AMYAS" Edisi II yang masih dalam proses pengeditan terakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H