Bagaimana mereka berdua bisa lanjut ke jenjang selanjutnya jika Angkasa masih hidup di bawah perintah-perintah ayahnya. Mereka semua hidup dalam rasa sakit, dalam caranya sendiri-sendiri, tapi Narendra berusaha untuk membuat seakan-akan keluarganya adalah sebuah keluarga bahagia, dengan anak-anak yang berprestasi dan kebutuhan finansial yang jauh di atas kata terpenuhi.
Rasa sakit tidak baik jika ditahan, apalagi ditutup-tutupi dan berusaha membuatnya terlihat baik-baik saja sebab suatu hari usaha kita menutupi rasa sakit itu malah bisa menjadi bumerang.
Semuanya menjadi hancur secara bersamaan. “Jangan sedih jika sewaktu-waktu kamu menemukan kesedihan dalam proses kehidupanmu. Karena memang mau nggak mau, kamu harus menghadapinya, siap nggak siap,” ucap Kale, salah satu karakter pendukung di film ini.
Dengan banyaknya adegan mengharukan yang tidak gagal mengundang air mata beserta pesan-pesannya yang sungguh bermakna, sesuai yang ditetapkan pemerintah, memang cocok untuk ditonton oleh anak di atas 7 tahun karena topiknya yang mungkin sedikit berat untuk anak di bawah umur tersebut. Tontonlah film ini bersama keluarga, sebab pada akhirnya, baik dalam kebahagiaan, kesedihan, kita semua selalu kembali ke keluarga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI