Penerapan kurikulum dalam era ini, yang mayoritas memanfaatkan teknologi menjadi tantangan yang besar. Contohnya, kesulitan mengembangkan materi dan melakukan evaluasi secara online. Sehingga, terjadilah ketidaksesuaian standar kurikulum di daerah tertinggal dan di daerah dengan teknologi maju.
5. Perbedaan Kesempatan Pendidikan
Siswa dengan akses digital yang terbatas di daerah tertinggal hanya memiliki sedikit peluang untuk mengikuti program-program pendidikan di luar sekolah seperti kursus. Hal ini menyebabkan kesenjangan dalam prospek karir, tingkat kompetensi lulusan, serta mobilitas sosial dalam jangka yang panjang.Â
Upaya Mengatasi Kesenjangan Digital di Pendidikan
Dalam menghadapi dampak yang terjadi di kesenjangan digital pada aspek pendidikan di daerah terpencil, upaya yang bisa sudah dan harus dilakukan adalah:
1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Dalam menghadapi kesenjangan digital di bidang pendidikan pada daerah terpencil, pemerintah sudah meluncurkan berbagai proyek dan program. Salah satunya adalah melalui proyek Palapa Ring, yang merupakan proyek yang bertujuan untuk memperluas akses internet ke seluruh pelosok negeri. Selain itu, pemerintah juga mengupayakan program digitalisasi sekolah. Dimana program ini memastikan bahwa siswa - siswa di daerah tertinggal memiliki akses ke teknologi modern dalam proses pembelajaran.
2. Â Upaya SwastaÂ
Sektor swasta juga memainkan peran penting dalam mengatasi kesenjangan digital di bidang pendidikan. Melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) , perusahaan swasta memberikan dukungan berupa perangkat dan koneksi internet kepada sekolah-sekolah di daerah tertinggal. Di samping itu juga dilakukan donasi perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk mendukung pembelajaran online dan meningkatkan akses teknologi bagi siswa di daerah tertinggal.
3. Inovasi Pembelajaran Adaptif
Solusi lain untuk masalah kesenjangan digital di bidang pendidikan adalah dengan berinovasi dan adaptif. Dalam hal ini, konten offline berupa modul belajar harus dikembangkan dan harus bisa diunduh dan digunakan secara offline, khususnya di daerah tertinggal yang minim dengan akses internet. Sehingga, para siswa yang berada di daerah tertinggal tetap bisa belajar secara mandiri meskipun tanpa jaringan internet yang memadai.Â
4. Pelatihan Guru yang Berkelanjutan
Pengembangan kapasitas tenaga pengajar harus perlu dilakukan. Pelatihan tenaga pengajar juga diperlukan karena guru perlu memiliki keterampilan yang memadai dalam memanfaatkan teknologi dalam proses belajar mengajar. Maka dari itu, pelatihan tenaga pengajar harus dilakukan supaya para tenaga pengajar selalu update dengan perkembangan teknologi. Hal ini akan menjembatani kesenjangan digital di daerah tertinggal.Â
5. Standarisasi Fasilitas Digital di Sekolah-sekolah
Standarisasi fasilitas di sekolah-sekolah harus dilakukan untuk memastikan kesetaraan teknologi di daerah maju teknologi maupun daerah tertinggal. Standarisasi ini mencakup:
Penyediaan hardware atau perangkat keras teknologi, seperti komputer, proyektor, dan akses internet yang memadai.
Penyediaan laboratorium komputer dengan konektivitas yang stabil
Pengadaan perangkat pembelajaran interaktif yang harus distandarkan sesuai kebutuhan kurikulum dan perkembangan teknologi.