Mohon tunggu...
Patra Mokoginta
Patra Mokoginta Mohon Tunggu... Lainnya - Warga kotamobagu

Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Catatan dari Bedah Buku Mukadimah Celebes Utara

5 November 2024   11:02 Diperbarui: 5 November 2024   11:14 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika tidak, maka akan muncul interpretase yang secara ilmiah tidak berkesesuaian, ambil contoh Raja Manado, Loloda Mokoagow bakal dicatat sebagai sahabat dari Sultan Khairun atau Baabulllah dari Ternate padahal Loloda Mokoagow menjadi raja sejak tahun 1644-1693 atau 65 tahun setelah kematian Sultan Khairun.

Penulis diapit oleh Moderator (berhijab) dan Pematik. Sumber gambar koleksi pribadi
Penulis diapit oleh Moderator (berhijab) dan Pematik. Sumber gambar koleksi pribadi
Maluku Utara sebagai sumber rempah-rempah dunia berdampak wilayah ini cukup populer dimasa lalu, ini menjadikan Maluku Utara banyak dicatat oleh bangsa-bangsa asing ada zaman kejayaannya. Sulawesi Utara yang bukan pusat perdagangan rempah tentunya kebalikan dari Maluku Utara.

 Catatan-catatan tentang sejarah awal bahkan sejenis hikayat pun sulit didapat pada masa periode awal kolonialisme. Dengan menggunakan "teropong" dari Maluku Utara setidaknya akan bisa melihat peristiwa sejarah di sulawesi Utara pada masa pra tulisan ini.

Kisah Bikusugara yang bersumber dari tradisi lisan dimasa itu, yang dicatat oleh Antonio Galvaan (Kapten Portugis di Maluku) dalam bukunya Das Moluccas sekitar tahun 1535 dapat menyambung benang silsilah yang tak terungkap di Sulawesi Utara. 

Demikian juga pencatatan Francois Valentijn sebagaimana jadi salah satu referensi yang dikutip dalam buku Mukadimah Celebes Utara. Dari catatan Valentijn, penulis menyambung peristiwa eksodusnya orang-orang Makeangg dan Loloda ke Sulawesi Utara. 

Berdasarkan analisis dokumen yang menggunakan "sumber Maluku" sehingga tokoh Wintuwintu selaku raja Bolango dapat diungkap. Dialah Raja Komalo Besi, Kolano Loloda sekaligus raja Bacan di Makeang yang dicatat oleh sumber-sumber Eropa sebagai Said Muhamad Hasan.

Wintuwintu atau Komalo Besi yang datang ke Sulawesi Utara paska penyerbuan Kolano Sha Alam terhadap pulau Makeang pada tahun 1334 menjadi penanda yang cukup shahih untuk menyimpulkan masa eksistensi raja Mongondow (Manado) pertama yakni Mokodoludut sebab Komalo Besi adalah besan dari Mokodoludut dengan demikian bisa dipastikan kedua tokoh besar ini hidup sezaman. 

Dengan mengambil catatan Antonio Galvaan sebagaimana diulas oleh Andaya yang dikutip penulis ditambah dengan catatan-catatan lain seperti Francois Valentijn, Naidah dan lain-lain, asal usul Wintuwintu menjadi terang.

Penulis dalam mengungkap fakta sejarah dibalik migrasi dari Maluku Utara ke Sulawesi Utara pada abad ke-14 termasuk berpindahnya pusat pemerintahan kerajaan Mongondow dipedalaman( pada masa Mokodoludut) ke pulau Manado dengan pendekatan sejarah ekonomi termasuk referensi terkait jalur niaga dan jejaring rempah-rempah regional dan global. 

Menjelajahi data dan dokumen dalam ruang sejarah geopolitk, ekonomi dan budaya dapat menjadi pendahuluan atau Mukadimah untuk masuk lebih jauh lagi menyelami peristiwa sejarah panjang yang berlaku atas Sulawesi Utara dan Maluku Utara.

Rentetan peristiwa sejarah diawal terciptanya kekuatan politik (kerajaan) di Maluku Utara maupun Sulawesi Utara akan berefek hingga beberapa abad kemudian. Sesuai ruang lingkup bahasan dalam buku Mukadimah Celebes Utara yakni abad ke-14 hingga abad ke-17. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun