Ketika rombongan Inde Dow dan Tadohe tiba di Danau Mooat, rombongan ini di sambut oleh Bogani Dugian. Mooat berasal dari bahasa Mongondow yang artinya tanah yang timbul di tengah air. ini terkait keberadaan daratan ( pulau kecil) di danau ini.
Saat rehat di sekitar danau Mooat, Tadohe ingin balik ke Togid, Tidak mau lagi melanjutkan perjalanannya ke Tudu im Bakid. Rombongan pun berusaha mencegah Tadohe Kembali ke Togid.Â
Bogani Dugian pun turut membujuk calon raja Bolaang Mongondow ini agar mau melanjutkan perjalanan ke Tudu im Bakid.Â
Maka berkatalah Bogani Dugian kepada Abo' Tadohe : 'jika Engkau tidak Kembali ke Togid dan melanjutkan perjalanan ke Tudu Im Bakid maka Danau beserta daerah di sekitarnya menjadi milikmu sejak saat ini juga. Maka sejak saat itu kepemilikan danau Mooat dari Bogani Dugian beralih ke Tadohe dan keturunannya yang menjadi raja raja Bolaang Mongondow.
Sekitar tahun 1930an, Danau ini di sewa oleh salah satu keluarga Mamonto kepada Raja Bolaang Mongondow saat itu.Â
Sebagaimana di ketahui Raja Raja Bolaang Mongondow adalah keturunan dari Raja Tadohe. Sewa pakai dari keluarga Mamonto ke Raja Bolaang Mongondow pada akhir penyewaan tidak di ketahui lagi karena seharusnya di kembalikan lagi ke Raja tapi kerajaan Bolaang Mongondow keburu bubar pada tahun 1950an.Â
Danau Mooat sekarang ini masuk dalam wilayah administrative kabupaten Bolaang Mongondow Timur, salah satu kabupaten hasil pemekaran dari Bolaang Mongondow, negeri pewaris Tanah adat kepangguluan Kotabunan dan kepangguluan Passi ( Modayag).
Lets Eksplore Boltim. Keindahan alam Boltim seindah adat dan tradisi Bolaang Mongondow yang terus bertahan hingga saat ini. Negerinya indah orang nya ramah tamah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H