3. Mitos Perempuan dan Kepemimpinan
Salah satu mitos yang berkembang adalah perempuan sulit untuk menjadi pemimpin dikarenakan sulit dalam proses pengambilan keputusan. Hal tersebut terbantahkan dengan serangkaian pemimpin perempuan dalam bidang bisnis, politik dan pendidikan yang sukses melalui cara berpikirnya yang logis. Kualitas kepemimpinan bukan dilihat dari jenis kelamin melainkan pada sifat individu.
4. Mitos Perempuan dan Baperan
Berikut ini adalah beberapa mitos yang terkait dengan perempuan dan baperan:
- Mitos tentang perempuan terlalu mudah baper ini menggeneralkan bahwa perempuan memiliki kecenderungan mudah bersedih dan begitu emosiona dalam pengambilan keputusan. Kenyataannya, hal tersebut tergantung pada cara seseorang dalam merespons stimulus emosional bukan dilihat dari jenis kelamin.
- Perempuan yang gampang baperan itu terlihat lemah karena disetir perasaannya. Kondisi emosional ini digeneralisir sebagai indikator kelemahan perempuan. Padahal jika ditarik benang merahnya, ekspresi individu dalam situasi emosionalnya merupakan suatu kewajaran, mungkin hanya caranya yang berbeda-beda.
- Baperan dan hormon. Mitos ini seakan menggambarkan bahwa emosi dihasilkan dari hormon. Sejatinya, emosi dipengaruhi oleh hal lainnya seperti lingkungan, pengalaman pribadi dan pola pikir individu dalam merespons stimulus kejadian.
- Perempuan yang baperan susah untuk mengontrol dirinya sendiri. Mitos ini yang membuat perempuan kurang mendapatkan kesetaraan dibidang yang diharapkan. Proses pengendalian diri merupakan pengalaman emosional yang dapat dipelajari dan dikembangkan dari waktu ke waktu.
5. Mitos Perempuan dan Kepemimpinan
Beberapa mitos yang sering dikaitkan dengan perempuan adalah aspek kepemimpinan. Mitos tersebut diantaranya adalah perempuan terlalu emosional, perempuan tidak memiliki kepemimpinan yang kuat, perempuan tidak dihargai karena dianggap terlalu lemah dalam aspek kepemimpinan, serta perempuan tidak memiliki gaya kepemimpinan sebagaimana kepemimpinan seorang pria. Penting untuk menyadari bahwa perempuan memiliki hak dan kesetaraan yang sama untuk memimpin.
6. Mitos Perempuan dan Pekerjaan
Mitos yang berhubungan dengan perempuan dan pekerjaan diantaranya adalah tidak professional apabila bekerja, tidak bisa memimpin, tidak memiliki keahlian teknis, perempuan cocok untuk bekerja dalam bidang pelayanan, perempuan selalu dihadapkan pada pilihan karir dan keluarga, Padahal kenyataannya, perempuan dapat membbangun karir dan keluarganya dengan bahagia dengan cara menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga.Â
Perempuan dapat bekerja sesuai dengan bidangnya sembari mengurus keluarga. Terlebih lagi, dengan berkembangnya teknologi ini banyak aspek yang menunjang seorang perempuan untuk mengembangkan karirnya tanpa mengabaikan urusan keluarga.
Mitos tersebut seakan terbantahkan dengan eksistensi alpha female ditengah masyarakat saat ini. Proses pembentukan karakter alpha female ini memang melibatkan berbagai macam faktor seperti pengalaman hidup, jiwa gamechanger, kekuatan perempuan dan sikapnya yang kuat. Beberapa proses yang ditempa perempuan ini diantaranya adalah sebagai berikut:
- Rasa percaya diri yang sangat tinggi dibentuk dengan keberaniannya menunjukkan potensi dan kemampuan unik yang dimiliki.
- Semenjak kecil, perempuan alpha selalu memiiliki kejelasan dalam tujuan hidup serta realistis dan berjuang keras untuk menggapainya sehingga mereka berani mengambil berbagai resiko dan tidak takut untuk mencoba hal baru yang ditemui.
- Selalu menjaga ketenangan dan mampu mengelola situasi emosionalnya dengan baik sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat dan cepat.
- Dapat menyeimbangkan aspek kekuatan dan kelembutan dalam hal pendirian yang kuat dan tegas, namun tetap bersifat fleksibel serta dinamis.
- Memiliki ketangguhan dalam segala tantangan dan rintangan serta mampu survive atau beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi begitu cepat.
- Dengan karakter yang kuat tersebut, tentu alpha female dapat menginspirasi lingkungan sekitarnya untuk memiliki potensi yang dimilikinya. Memberi contoh dari tindakan pengetahuan yang dilakukan oleh seorang alpha female.
- Seorang alpha female mengerti caranya menghargai diri sendiri maupun orang lain. Karena mereka sangat menyadari bahwa setiap orang memiliki keunikannya masing-masing tanpa berusaha untuk mendominasi dan merendahkan orang lain.
Perlu diingat bahwa setiap individu memiliki keunikannya sendiri dan proses terbentuknya karakter alpha female bisa berbeda untuk setiap orang.