Jika aku tidur lupa bermimpiÂ
Mungkin lelap telah menyetubuhiÂ
Mungkin tidur tak berkutik ditiduriÂ
Mungkin ranjang telah ditelanjangiÂ
Setelah bermimpi justru tidur tak pernah menghampiriÂ
Sibukku terlalu menggilaiÂ
Ragaku tak sempat meniduri ranjang yang telah berbusana emasÂ
Jiwaku tak berkutik dan tak bernyali bercermin melihat diriÂ
Setelah terbangun menyapu mentari pagiÂ
Keringat mengucur masih membasahiÂ
Belum kering sudah dibasahi lagiÂ
Belum beranjak pergi sudah harus menuang waktu untuk dibagiÂ
Kali ini mimpiku tak perlu tidurÂ
Memangnya mimpi melulu bicara tidur?Â
Cukup selembar surat kutulis pada kelopak mata yang akan tertidurÂ
Tulisan tinta merah agar tetap mendarahÂ
Kelopak mata yang tak pernah lupaÂ
Tertidurlah jika lelah telah merajaÂ
Tanggalkan setiap jeruji yang mengujiÂ
Cukuplah waktu harus berpacu dengan mimpi bukan tidurku
Bogor Barat, 15 Mei 2022
Salam,Â
Sri PatmiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H