Setelah terbangun menyapu mentari pagiÂ
Keringat mengucur masih membasahiÂ
Belum kering sudah dibasahi lagiÂ
Belum beranjak pergi sudah harus menuang waktu untuk dibagiÂ
Kali ini mimpiku tak perlu tidurÂ
Memangnya mimpi melulu bicara tidur?Â
Cukup selembar surat kutulis pada kelopak mata yang akan tertidurÂ
Tulisan tinta merah agar tetap mendarahÂ
Kelopak mata yang tak pernah lupaÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!