Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelajaran Berharga Number Fever dan Kegagalan Marketing Pepsi Filiphina

11 Februari 2022   06:53 Diperbarui: 28 Februari 2022   07:21 10329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Dilain sisi, Pepsi menemukan kesalahan yang menyebabkan ini terjadi yaitu ada 800ribu cetakan tutup botol dengan angka 349 karena ada sistem error. Seharusnya hanya ada 2 pemenang saja. Pukul 03:00 pagi, Pepsi memutuskan akan membayar 500 peso. Hanya ada sekitar 400ribuan orang yang menerima. Kerugian Pepsi ditaksir hingga 6 juta dollar.

Del Fierro tidak menerima dan menggugat ke jalur hukum. Beberapa kelompok yang menamakan diri Solid 349, United 349 memanfaatkan peluang untuk mencari uang. Siapapun yang ingin bergabung harus membayar 1000 peso. Marily tertarik masuk kedalam grup berbayar itu dan berjanji akan memberikan 30% dari hasil undian setelah ada hasil keputusan persidangan.

Meski upaya hukum sedang ditempuh, tetap saja pengunjuk rasa anarkis dengan melemparkan bom molotof ke pabrik Pepsi. Bahkan bencana fatal lainnya adalah ketika truk Pepsi mengantarkan barang ke swalayan, ada orang yang melemparkan granat ke truk Pepsi tersebut. Sayangnya, bom itu terpental dan meledak di jalan dan menewaskan seorang ibu serta anaknya yang sedang berjalan. Bukan hanya itu, bom granat juga dilemparkan ke pabrik Pepsi hingga menewaskan 3 karyawan Pepsi.

***

Januari 1993, Pepsi harus membayarkan denda 150ribu peso pada Departemen Perindustrian karena telah menyimpang dari kampanye. Namun, Pepsi tidak mau membayar denda tersebut. 

Del Fierro berangkat ke New York dan mendapatkan 2 pengacara konsumen dari AS untuk menuntut Pepsi 400juta dollar sebagai ganti rugi aktual dan 1 juta dollar ganti rugi moral dan teladan. Sayangnya.. Usaha Del Fierro gagal.

Masalah number fever ini bukan hanya masalah uang saja. Ternyata number fever ini memanfaatkan skandal anti kolonial di Manila saat itu. Faktor lain yang melandasi terjadinya bencana number fever ini juga adalah kerusuhan pemilihan nasional yang belum terselesaikan.

Jadi, para ahli politik menyimpulkan, sedang ada pemilihan nasional, orang-orang dibilik suara diajak untuk ikut demo kepada Pepsi padahal dia tidak beli Pepsi.

Tahun 2006, Mahkamah Agung membebaskan Pepsi Filiphina dari tuntutan apapun meski Pepsi tidak dapat menunjukkan bukti jika kelalaian tersebut karena sistem error. Biar bagaimanapun Pepsi sudah rugi atas strategi pemasaran ini. Rugi materi, gedung, truk, tuntutan penyelesaian hukum yang panjang.

Bagaimana dengan Del Fierro? Ia tidak mendapatkan apa-apa. Tetapi ia mendapat apresiasi dari pemerintah dan masyarakat karena telah membantu menekan kampanye iklan sesat dan mengandung unsur perjudian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun