Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Emma Rilley:Hubungan Sempurna menjadi Toksik!

9 Februari 2022   09:41 Diperbarui: 28 Februari 2022   07:23 6188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar : ichi.pro

Kasus ini terjadi di Knoxville, Tennesse, Amerika Serikat terhadap mantan kekasih yang sudah moved on. Nah loh? Ada apa dengan mantan yang sudah moved on?

Latar Belakang Emma Jane Walker 

Emma Jane Walker lahir pada tanggal 20 Maret 2000 di Knoxville, Tennesse, Amerika Serikat. Orang tuanya bernama Mark Walker dan Jill Walker. Emma memiliki adik yang bernama Evan Walker. Emma adalah sosok yang baik, supel, peduli dan perhatian sehingga ia disayang oleh banyak orang. Cita-citanya pun terbilang mulia karena ia ingin membantu sesama dengan menjadi perawat bayi yang prematur. Dalam kesehariannya, Emma menjadi relawan di tempat penampungan hewan liar. Emma sekolah di Central High School sejak tahun 2014. Tahun pertama sekolah, Emma sudah mencoba untuk menjadi cheerleader sebagai satu-satunya junior yang diterima saat itu. Selain itu, Emma adalah siswi yang sangat berprestasi dibidang akademik dan non akademik.

Disinilah Emma bertemu dengan William Rilley Gaul, kakak tingkat Emma dan salah satu pemain andalan di tim football sekolah. Rilley dibesarkan oleh ibu, kakek dan neneknya. Di sekolah, Rilley dikenal berprestasi dibidang akademik dan olahraga. Rilley memiliki sahabat bernama Noah Walton dan Alex Mc. Carty.

Orang tua Emma menyenangi Rilley karena ia sosok yang baik dan humoris. Pasangan Emma dan Riley dianggap sebagai pasangan yang sangat sempurna di sekolah. Lama kelamaan, hubungan mereka menjadi toxic karena sering putus nyambung. Selain itu, teman-teman Emma dan Riley tidak menyenangi hubungan mereka, karena semenjak pacaran jarang berbaur.

Riley makin posesif terhadap Emma. Bahkan yang lebih parah lagi, Riley pernah dipantau terus saat ditempat kerja. Apalagi saat Emma pergi dengan teman-temannya tanpa Riley, ia selalu menelpon dan posesif ingin tahu Emma sedang apa? Dengan siapa? Melakukan apa saja?

Riley juga pernah mengancam ingin bunuh diri jika Emma tidak mau diajak balikan. Akhirnya orang tua Emma tidak setuju dengan hubungan mereka yang tidak sehat, apalagi masih muda ya? Masih duduk dibangku SMA? Meski dilarang, keduanya sama-sama bucin. Tetap saja jalan terus sampai tahun ke-2 pacaran.

Riley lulus sekolah, kuliah lumayan jauh dari rumah Emma. Orang tua Emma merasa sedikit lega karena Emma terpisah dari Riley. Kalo cinta sudah melekat, jarak jauh pun tetap terasa dekat ya? Jarak jauh tak menjadi kendala, Emma dan Riley tetap menjalin hubungan jarak jauh (long distance relationship/LDR). Padahal orang tua Emma memiliki firasat buruk terhadap anaknya. Berangkat dari situ, Emma dikekang oleh orang tuanya, hanya boleh pergi sekolah saja dan tidak boleh kemana-mana lagi. Alhasil ada perubahan, Emma kembali menjadi sosok yang ceria dan bersemangat. Bukan gadis yang terus menangis karena ribut dengan pacarnya. Sayangnya hal tersebut tidak berlangsung lama malah semakin parah.

***

Sebelum libur sekolah tahun 2016, Emma melihat unggahan Riley bersama perempuan lain di Snapchat. Emma naik pitam dan mengirim pesan untuk putus. Riley tidak menerima keputusan Emma bahkan melakukan hal-hal berbahaya dan menyakiti dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun