Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jangan Asal Ikutan Roller Coaster Bitcoin yang Menggila!

29 Januari 2022   12:40 Diperbarui: 29 Januari 2022   12:54 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar : dokpri 

Selama 10 tahun terakhir, harga bitcoin bergerak semakin menggila. Bahkan puncak harga tertinggi itu terjadi pada tanggal 16 Desember 2017, dimana 1 bitcoin dihargai sebesar 260 juta rupiah. 

Nilai investasi yang terus melonjak tinggi sangat menjanjikan dan menggiurkan. Padahal awal peredaran bitcoin harganya kurang dari Rp. 100, murah banget seolah-olah tidak ada artinya. 

Tak disangka 7 tahun kemudian nilainya naik menjadi ratusan juta. Coba bayangkan saja mereka yang membeli bitcoin dengan harga murah, terus sekarang harganya naik fantastis? 

Kaya mendadak, jadi milyarder bahkan triliuner, karena bisnis cryptocurrency melonjak tajam. Menyesal orang yang tidak membeli bitcoin sewaktu lagi murah.

Disisi lain, banyak yang bangkrut karena baru mulai berinvestasi ketika harganya tinggi. Harapan melambung tinggi, harga cripto jatuh bangun, jungkir balik diluar prediksi. 

Para spekulan kurang tepat berspekulasi dan kurang antisipasi. Bermodalkan sedikit pengetahuan criptocurrency langsung terjun ikut-ikutan. Setelah masuk kedalam bitcoin, mereka panik dengan harga yang berubah secara drastis. 

Pemahaman yang kurang, akhirnya mereka menjual bitcoin lebih rendah dari harga beli. Rugi dan bangkrut, tapi enggak masalah daripada rugi lebih besar lagi dikemudian hari. 

Apapun cerita dan jatuh bangun bitcoin, tetap saja sebagian orang penasaran dan ngomongin bitcoin. Pembahasan tentang naik dan turunnya harga bitcoin yang signifikan.

Sejarah Bitcoin 

Bitcoin merupakan jenis cryptocurrency yang berarti bentuk simpanan digital yang proses transfernya menggunakan teknik kriptografi atau sandi rahasia. Peredarannya tidak dikendalikan oleh Bank Central melainkan dari server yang terpencar-pencar yang sifat terdesentralisasi.

Penggagas cryptocurrency berpikiran bahwa perputaran uang dalam ekonomi seharusnya dapat dilakukan setiap orang secara independen tanpa melalui perantara serta proses penerbitannya tidak dimonopoli oleh satu institusi seperti Bank Sentral. Mengapa demikian? 

Jika proses penyimpanan dan penerbitan menggunakan pihak ketiga, distribusi dan peredaran uang dikendalikan oleh suku bunga, penyimpanan dan transfer dikenakan biaya yang cukup mahal.

Ide dan gagasan cryptocurrency ini sudah ada sejak tahun 1998. Wei Dai dan Satoshi Nakamoto. Tahun 2009 penyempurnaan kerja sistem bitcoin dengan blockchain dilakukan dan peluncuran pertama kali bitcoin.

Bitcoin tersebar kemana-mana dengan membentuk jaringan yang tidak boleh terpusat pada satu server, tidak dikelola perusahaan, tidak boleh dikendalikan. Dengan memanfaatkan komputer sebagai server yang bekerja untuk menyelesaikan sandi matematika dijaringan blockchain. 

Jika komputer tersebut berhasil memecahkan sandi tersebut, maka berhak mendapatkan hadiah berupa bitcoin dan komputer tersebut berfungsi sebagai server yang bertugas merekam transaksi bitcoin diseluruh dunia. Penambang bitcoin/bitcoin miners berperan dibelakang komputer server tersebut.

Ilustrasi Gambar : dokpri 
Ilustrasi Gambar : dokpri 

Mengapa penggunaan cryptocurrency banyak berbenturan dengan hukum?

Banyak sekali persepsi negatif terhadap cryptocurrency khususnya bitcoin. Apalagi fase awal peluncurannya dimana bitcoin digunakan sebagai mata uang transaksi dark web barang-barang illegal dan donasi ke wikileaks yaitu media yang menyebarkan informasi rahasia pemerintah. 

Transaksi bitcoin cenderung terkesan negatif. Didalam bitcoin terdapat ledger/pembukuan untuk mengecek rekam history transaksi setiap orang.

"It would have been nice to get this attention in any other context. Wikileaks has kicked the hornet's nest. And the swarm is headed toward us" Satoshi Nakamoto

Setelah menuturkan seperti itu, Satoshi menghilang dan sampai sekarang belum diketahui siapa sebenarnya Satoshi Nakamoto.

Bulan Mei 2010, Laszlo Hanyecz yaitu orang pertama yang tercatat membeli produk dengan menggunakan bitcoin. 

Saat itu ia menggunakan bitcoin untuk membeli 2 loyang pizza seharga 10.000 bitcoin dengan nilai Rp. 50,- per bitcoin. 

Bayangkan saja jika 10.000 bitcoin dulu dan sekarang? Rp. 500.000 VS Rp. 1,3 triliun rupiah.

Kenapa Naiknya Kok Tinggi Banget?

Meski mata uang gaib, bitcoin tetap menganut hukum ekonomi dimana kenaikan harga akan dipengarui oleh 2 hal yaitu banyaknya permintaan dan keterbetasan atau kelangkaan. 

Kelangkaan ini dikarena sejak awal Satoshi Nakamoto membatasi jumlah bitcoin maksimal hanya 21 juta unit dan baru akan tercapai di tahun 2140. 

Penggunaan bitcoin semakin marak digunakan untuk komoditas di bursa cryptocurrency. Kelemahan bitcoin yang perlu diketahui yaitu fluktuasi nilai yang sangat agresif.

Contohnya Juni tahun 2011, harganya menyentuh angka 30 dollar, 6 bulan kemudian pada Bulan Desember 2011 harganya turun hanya 2 dollar turun 93%.

Contoh lain, Bulan November 2013, bitcoin pernah menyentuh harga 1.200 dollar. Pada Bulan Maret 2015, harganya menjadi 200 dollar, dalam jangka waktu 1 tahun lebih turun lagi 83%.

Rekor tertinggi pada Bulan Desember 2017 dimana harga tertingginya US$ 19.000, setahun kemudian pada Bulan Desember 2018 turun menjadi US$ 3.000. Selama 1 tahun turun sebesar 84%.

Dibalik cerita kesuksesan para penambang bitcoin, ternyata ada juga yang banyak mengalami kerugian berspekulasi saat melakukan transaksi jual beli cryptocurrency.

Terlepas dari apapun ceritanya, banyak pula para pelaku pasar modal dan trader forex diseluruh dunia berpartisipasi dalam perdagangan cryptocurrency untuk mendapatkan capital gain.

Di Indonesia,bitcoin adalah komoditas asset digital yang dapat diperjualbelikan tapi belum diakui sebagai alat pembayaran yang sah.

Masa Pandemi Nyari Cuan Dari Cryptocurrency Bisa Kayak Enggak? 

Prospek Bitcoin di Masa Depan :

"I'm sure that in 20 years there will either be very large transaction volume or no volume" Satoshi Nakamoto

Mungkin saja melalui kripto bisa kaya, bisa saja tidak. Kembali lagi pada pernyataan yang telah diungkap Satoshi Nakamoto.

Pemerintahan China sendiri telah melarang bank untuk tidak melakukan transaksi dengan perusahaan kripto. Bahkan akan menindak keras terhadap perusahaan yang menyediakan layanan kripto bitcoin. Padahal 65% dari penambangan bitcoin terjadi di China dengan Sichuan sebagai produsen terbesar kedua. 

Setelah Pemerintah China melarang bitcoin disana, nilai bitcoin makin anjlok akhir tahun 2021 lalu. 

China berencana membuat industry NFT atau Non Fungitable Token sendiri menggunakan infrastruktur blockchain tanpa mata uang kripto. Bahkan China membuat mata uang digital sendiri untuk hancurkan bitcoin dan semua kripto.

Awal tahun ini, Januari 2022, Russia telah melarang penambang bitcoin di negaranya karena menimbulkan resiko yang signifikan bagi kesejahteraan warga Rusia dan stabilitas sistem keuangan. 

Pemerintah Rusia juga menyatakan bitcoin dan perannya sebagai aktivitas yang illegal.  Di Nigeria mempunyai setiap orang memiliki bitcoin karena tidak percaya dengan mata uang sendiri

Jutaan Penambang bitcoin kaya mendadak dan jatuh mendadak gara-gara cuitan Elon Musk. 

Ilustrasi Gambar : CNBC Indonesia
Ilustrasi Gambar : CNBC Indonesia

Ilustrasi Gambar : beritasore.com
Ilustrasi Gambar : beritasore.com

Mode panik jangan asal ikutan investasi kripto tanpa ada pengetahuan. Jangan janya mendengarkan omongan orang, lalu ikutan! 

Jangan tergiring dengan narasi ekonomi yang dibentuk oleh sekelompok orang untuk mendapatkan banyak pengikut. 

Contoh narasi ekonomi yaitu : ketika pandemi jahe dan rempah-rempah lain dicari dan diburu banyak orang. Bahkan harganya melonjak tajam. Petani tanaman obat kaya mendadak dengan harganya yang gila-gilaan. Semua petani melihat potensi rempah yang harganya meroket. Sekarang apa yang terjadi?

Sama seperti abad 16-an, dimana harga tulip meroket. Bahkan ada orang yang mengaku kaya mendadak gara-gara jualan tulip dan setangkai tulip, berbondong-bondong orang menanam tulip. Lalu apa yang terjadi? Ketika ketersediaan stok banyak, semua orang mudah mendapatkannya.

Mungkin ini juga yang dibentuk oleh Elon Musk dan sebagian orang yang mengajak untuk investasi di bitcoin. Apalagi di masa pandemi seperti ini, nyari duit susah, bagaimana mencari duit secara praktis dapat dilakukan?

Narasi ekonomi yang mendongkrak harganya menjadi gila-gilaan. Bahkan banyak yang tergiur investasi melalui broker dengan harapan menjadi kaya dan janji masa depan yang cemerlang. Mereka akan menjadi kelompok yang tercerahkan. Padahal para broker sedang mengumpulkan pundi-pundi uang untuk mengeruk keuntungan dengan sistem bagi hasil yang kurang seimbang dan tidak adil.

Marketing dari mulut ke mulut (WOM/Word of Mouth) terangkat ke media mainstream dan media massa lainnya. Akhirnya semua orang tergiur dan berbondong-bondong ikutan. Tanpa ilmu pengetahuan yang fundamental. Hanya percaya dengan menjadi anggota multilevel marketing (MLM) nya bitcoin. 

Siapa yang berada distrata paling atas, itu yang paling banyak uang dan yang paling bawah, harus merangkak naik mencari kaki-kaki yang lain untuk mendongkrak supaya balik modal.

Dibalik layar yang tidak pernah diketahui, para pemain bitcoin berusaha memainkan rasionalitas berdasarkan emosional dan psikologikal bukan pada nilai suatu barang. 

Ketika narasi yang dibentuk sudah sesuai, berbondong-bondong orang akan membeli bitcoin, setelah itu menjualnya karena dirasa kurang menguntungkan. Nah, siapa yang membeli berbondong-bondong itu? Korban panic buying dan pemain bitcoin yang ingin mendongkrak harga dengan transaksi rekayasa.

Jadi, jangan asal ikutan tanpa menggali ilmunya lebih dalam. Apalagi hanya ingin ikutan tren yang lagi hits! Bisa-bisa malah hancur dan terjun bebas tanpa arah dan tujuan.

Bogor Barat, 29 Januari 2022

Salam,

Sri Patmi

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun