Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

DME Jadi Pengganti Elpiji, Sudahkah Tepat?

15 Januari 2022   12:44 Diperbarui: 15 Januari 2022   12:49 1655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DME mirip seperti elpiji tetapi panas yang dihasilkan sedikit lebih rendah. DME mengandung propan dan butana sehingga memiliki cara kerja seperti elpiji. DME berasal dari berbagai energi fosil dan energi yang dapat diperbarui. 

DME adalah senyawa bening dengan nyala api berwarna biru. Awalnya DME digunakan sebagai solven, aerosol propelan dan refrigeran. Saat ini DME Digunakan untuk bahan bakar kendaraan dan genset. Pengganti elpiji ini dianggap ramah lingkungan dan tidak merusak ozon. Rencananya produksi DME 1,4 juta ton per tahun sehingga dapat mengurangi impor Elpiji sebesar 1,4 juta.

Harapan Masyarakat Terhadap DME 

  • Harga Lebih Murah 

Harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi, harus diimbangi dengan adanya keseimbangan dengan insentif harga agar daya beli dan konsumsi tetap terjaga. 

Adanya DME diharapkan mampu mensubstitusi kebutuhan terhadap elpiji yang jauh lebih murah lagi. jika harganya lebih mahal, maka inovasi ini tidak menarik dimata masyarakat. 

  • Tingkat Keamanan DME dan Efisiensi

DME menghasilkan tekanan lebih rendah dengan nyala api berwarna biru. Panas yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan elpiji. Dengan demikian, akan berpengaruh terhadap efektivitas dan efisiensi penggunaan gas yang lebih banyak. Jangan sampai, terkesan lebih murah padahal konsumsi gasnya lebih banyak dibandingkan elpiji.

Tentunya hal ini membutuhkan aspek kajian yang lebih dalam lagi dan memperhitungkan untung rugi secara mikro dan makro.

Bogor, 15 Januari 2022

Salam,

Sri Patmi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun