Semangat juang atau moril sangat penting, terutama untuk mengalahkan musuh yang memiliki kekuatan persenjataan yang berlebih (dari sisi kuantitas dan kualitas, serta teknologi persenjataan). Pengalaman melawan musuh yang kuat terjadi pada masa perang merebut dan mempertahankan kemerdekaan.Â
Pasukan TNI dan Rakyat Indonesia dapat memenangkan perang Kemerdekaan, baik Perang Kemerdekaan I maupun Perang Kemerdekaan II, karena didukung oleh semangat juang para pejuang, seperti:Â
1. "Merdeka atau Mati";Â
2. "Lebih baik Mati Berkalang Tanah daripada Dijajah Kembali Belanda';Â
3. "Pantang Menyerah"; danÂ
4. "Indonesia Cinta Damai tetapi lebih Cinta Kemerdekaan".Â
Slogan-slogan semangat juang terus menggema dan berada di dalam hati sanubari para pejuang yang dengan gigihnya melawan pasukan musuh yang jauh lebih modern. Pasukan Belanda dapat dikalahkan dengan semangat juang yang menggelora tersebut.Â
Panglima Tertinggi Belanda di Indonesia, yaitu Jenderal Spoor, bahkan mati dengan keterangan yang tidak jelas karena memikirkan betapa sulitnya mengalahkan TNI yang diperkirakan akan dikalahkan hanya dalam hitungan "seminggu atau dua minggu." Tetapi ternyata dengan strategi Perang Gerilya yang didukung seluruh rakyat, TNI dapat mengalahkan Belanda.Â
Dengan demikian, untuk mencapai tujuan mempertahankan hidup (kemerdekaan) tersebut pada dasarnya memerlukan etika moral dan semangat juang dalam proses mencapainya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H