4. Gampang Marah, Sensitif dan Emosi Tidak TerkontrolÂ
Kondisi emosional yang tidak stabil menyebabkan segala kondisi psikologis tidak terkontrol. Bergejolak tidak dapat membedakan cara-cara responsif dalam menerima tekanan dari luar. Justru saat ini terjadi hanya reaktif tanpa ada solusi.Â
5. Menarik Diri Dari Lingkungan SekitarÂ
Saat bornout, serasa ingin sendiri dan mengisolasi mencari ketenangan. Merasakan setiap masalah dapat diselesaikan dengan cara pikir sendiri. Saat bornout, butuh ruang untuk sendiri. Namun, gejala ini sebagian tidak terjadi pada semua orang.Â
6. Gampang Sakit/PsikosomatikÂ
Jika beban mental berlebih, beban tersebut akan berpindah ke sakit fisik. Bagian yang paling sering terjangkit adalah Gastro Intensinal (area pencernaan), terbakar dibagian dada. Â
7. Merasakan Lelah BerkepanjanganÂ
Akibat dari dalam diri sudah merasakan jengah dan terasa penuh, pekerjaan secara fisik akan terasa melelahkan. Bedanya lelah fisik dan lelah karena burnout adalah ketika lelah fisik, dengan istirahat maka teratasi. Jika burnout, istirahat justru tidak tenang dan bukan solusi.Â
Cara Mengatasi Burnout :Â
1. Buat Skala PrioritasÂ
Buatlah skala prioritas agar pekerjaan rutin tidak terlihat rumit. Dari skala prioritas ini, Anda akan tahu dari mana harus memulai dan mengakhiri sebuah pekerjaan. Ketika burnout, buatlah standar yang biasa, turunkan ekspektasi untuk bisa mencapai sesuatu yang fantastis. Jika kondisi menta sudah mulai membaik, mulailah untuk menjalani aktivitas sesuai ekspektasi.Â
2. Bicara Dengan Pihak Yang TepatÂ