Kala kau dan hujan sama-sama menggema
Rantingpun enggan menunjukan suara jatuhnya
Secercik air hujan yang di genggam
Ternyata tidak menenangkan gelisahnya
Sore itu nampaknya pelangi muncul
Hijau, kuning, kelabu, merah muda, dan biru
Bukan sebuah lagu, melaikan indahnya lukisan kalbu
Anak kecil mengenggam sebuah payung yang lucu
Digenggam pula tanganya oleh sang ibu
Membawa seikat bunga yang layu
Berharap bapak membawa bunga yang baru
Hujan selalu menjadi saksi pilu dan rindu
Perasaan yang membaur menjadi satu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI