Mohon tunggu...
Bias Asa
Bias Asa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya adalah seorang yang punya kegemaran mencurahkan isi kepala juga isi hati dalam tulisan

Kehilangan deskripsi tentangku sendiri, yang ku tau "manusia harus berjalan dititian takdir" dan aku juga manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Luka

27 April 2021   07:57 Diperbarui: 27 April 2021   08:02 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ketika letih bertarung dalam dirim

aka yang dibutuhkan tak lebih dari rumah untuk pulang

dimana setiap kepedihan
akan terkubur

kepedihan yang tak perlu keranda pengusungnya

tak perlu nisan pada sisi pemakamannya


aku pernah mengasuh segenap luka

aku pernah menjadikan airmata sebagai penawarnya

dan aku pernah diam merawat luka

tanpa temaram cahaya, tanpa sentuhan angin
tanpa percikan api

dan aku ...

tetap dalam keterlukaan


bukankah pernah kusampaikan

luka luka bagiku hanyalah anatomi rasa

yang mampu kuracik secantik mawar
sejingga senja dan sebiru rindu

maka ya,

demikianlah aku bicara luka

kepahiang, 27 april 2021
05.46 wib.
Bias Asa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun