Mohon tunggu...
Piter Lokon
Piter Lokon Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Berita dan Blog

Berbicara Untuk Memberi Informasi Ke Publik Sesuai Fakta dan Opini, Bersuara Karena Masalah, Hidup Untuk Menegahkan Kebenaran dan Keadilan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KNPB Dinilai Oknum Polisi Pengedar Narkoba Di Papua

21 September 2015   23:55 Diperbarui: 22 September 2015   00:01 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi 2 Perwira Bandar Narkoba Di Salah Satu Hotel di Jayapura, Papua.

Jayapura-Melalui Pesan tertulis yang  diterima bahwa, beberapa Waktu Lalu adanya 2 Perwira Tinggi Polda Papua sendiri saat Bandar Narkoba di Salah Satu Hotel di Jayapura Papua di Tangkap, dan berikut ini tanggapan dan isi hati serta Kritikan dari dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Tugas Aparat adalah menegakan Hukum dan Menjalankan Hukum tersebut yang ditetapkan oleh Negara Repubilk Indonesia. 

Ada Beberapa persepsi dan penilaian muncul bahwa Aparat Yang bertugas di Papua sendirilah yang selalu mengacaukan situasi ketidak nyamanan, Kekacauan, kekerasan yang tak habis-habis terus terjadi di Tanah Papua. Melalui Pesan tertulis yang diterima pada 21 September 2015 Oleh Sekjen KNPB Nesta Suhuniap. Kami Menilai aparat tidak Jelih dalam menagatasi dan Brantas semuanya ini, Padahal beberapa waktu lalu KNPB Timika telah melaksanakan Sosialisasi Berantas Minuman Keras.

 APARAT KEPOLISIAN INDONESIA DI PAPUA DAN PEMERINTAH PROVINSI, KABUBATEN, KOTA AGEN GENOSIDA RAS MELANESIA DI PAPUA BARAT MELALUI NARKOBA DAN MINUMAN KERAS.

 Pengedar Narkoba dan Minuman keras di Papua Adalah Polda Papua. Pemerintah porovinsi Papua dan pemerintah kabupaten kota di Papua. Tujuan pengedaran Narkoba dan Minuman keras di Tanah Papua adalah untuk membunuh orang Papua secara Sitematis masif dan terstruktur, memusnahkan manusia melanesia di tanah Papua.

Beredarnya minuman keras dan narkoba dikawal ketat oleh aparat Kepolisian polda Papua di seluruh tanah Papua.  Hal ini telah terbukti dengan 2 Orang Perwira berpesta Narkoba ditemani 2 Perempuan. Keduanya ditangkap ketika diduga sedang berpesta narkoba di salah satu hotel di kawasan Abepura, Distrik Abepura, Kota Jayapura beberapa Minggu yang lalu. 

pengedaran minuman dan Narkoba beredar di seluruh papua. pertanyaanya semua pintu masuk minuman keras dan narkoba dijaga ketat oleh aparat kepolisian namun kenapa bisa lolos sampai ke pelosok tanah Papua? Itu artinya barang haram seperti narkoba jenis Sabu-sabu dan jenis ganja dan minuman berlevel sampai ke daerah terpencil berarti aparat kepolisian yang melakukan teransaksi. UjarNya Nesta. 

Salah satu masyarakat datang dari wamena mengatakan bahwa narkoba jenis Sabu-sabu dengan ganja sudarh beredar di Wamena. kenapa barang haram seperti itu bisa sampai di wamena? pada hal pitu masuk keluar hanya satu yaitu melalui pesawat, sedangkan bandara sentani dijaga ketat oleh kepolisian namun kenapa narkoba bisa lolos sampai ke wamena? itu berarti pengedar adalah Aparat Kolonial Indonesia sengaja mengedarkan ini untuk membunuh orang Papua.

 Bukan hanya narkoba tetapi minuman keras, orang Papua sejak nenek mojang tidak pernah mengenal minuman keras namun setelah kolonial indonesia mengkolonisasi wilayah Papua Barat dengan minuman keras disebar luaskan oleh kolonial indonesia. Tambahnya.

Kenapa pengedaran minuman keras terus dibiarkan? Kami menilai ini karena Minuman keras adalah senjata yang ampuh dipakai oleh aparat kolonial indonesia untuk memusnakan orang Papua agar suatu saat mereka akan menguasai pulau West Papua. Demikian pula juga narkoba untuk membunuh generasi mudah di papua makanya pengedarannya dibiarkan oleh aparat kolonial di papua. jelas Nesta.

Disisi lain pemerintah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten dan kota juga tidak pernah berpikir tentang pengawasan dan perda minuman keras serta narkoba, dengan alasan minuman keras adalah salah satu sumber pendapatan daerah. hal ini berarti pemerintah juga ikut memusnahkan manusia Papua, karena alasan sember pendapatan Asli Daerah PAD. Seharusnya ada sumber lain bisa difungsikan karena di papua masih banayak sumber kekayaan alam yang melimpah tetapi tidak pernah difungsikan lalu pemerintah hanya berfikir hal yang instan.

Maka penjualan minuman keras (MIRAS) di Papua pada umumnya dan lebih khusus penjualan minuman keras di kota jayapura begitu subur seperti jamur di musim hujan. akibatnya banyak orang Papua mati karena minuman keras .

 Maka dengan demikina kami berkesimpulan bahwa, pengedaran minuman keras dan Narkoba segaja dibiarkan untuk membunuh orang Papua, atau ini bagian dari pemunahan ras melanesia di Papua secara terstruktur dan masih dilakukan oleh pemerintah dan aparatak kepolisian.

Secara tidak langsung kami bisa katakan bahwa; Negara Kolonial indonesia ikut berperan dalam pemusnahan manusia papua melalui Minuman keras secara masif dan terstruktur untuk menghindari isu pelanggaran HAM di Papua.

 Dampak Politik, Sosial, Ekonomi, dan Budaya dari keberadaan Kolonialisme Indonesia di Papua, sebagai berikut:

 1. Perubahan dalam Bidang Politik

Kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa tradisional atau pemerintahan adat dan demokrasi di Papua sejak 1 Mei 1963 kedatangan Kolonial Indonesia serta imperalisme bangsa barat semakin lemah dan menghancurkan secara permanen. Para raja, kepala suku para ondoafi serta ondofolo , dan bangsawan kehilangan kekuasaaan dalam pemerintahan karena sangat tergantung kepada pemerintah kolonial Indonesia . Perubahan kekuasaan ini dikarenakan pemerintah Indonesia ikut campur dalam permasalahan intern pemerintahan adat dan kekuasaan kepala-kepala suku ondoafi dan Ondofolo di papua.

2. Perubahan dalam dalam Bidang Sosial

Perubahan yang terjadi dalam bidang sosial sejak munculnya kekuasaan Indonesia di Papua , ialah terjadinya penindasan dan pemerasan secara kejam. Tradisi yang dimiliki oleh bangsa Papua , Seperti upacara dan tata cara yang berlaku dalam lingkungan, adat budaya bahkan cenderung dihilangkan. Tradisi tersebut secara perlahan-lahan digantikan oleh tradisi pemerintah Indonesia.

3. Perubahan dalam Bidang Ekonomi

Kehidupan Ekonomi yang dirasakan oleh bangsa papua sejak kedatangan Indonesia ke papua mengalami kemerosotan, khususnya dalam bidang perkebunan dan nelayan serta berburuh. Bangsa papua pada awalnya merupakan berkebun nelayan cari ikan, tetapi setelah indonesia datang ke papua, perdagamgangm perkebunan pertanian dan berlajar cari ikan dimonopoli oleh indonesia, akibatnya terjadilah hidup Orang Papua ketergantungan dan ekonomi diambil ali oleh klonial Indonesia orang Papua jadi miskin, lupa berkebun dan lupa cari ikan atau Nelayan.

 4. Perubahan dalam Bidang Budaya

Kehidupan budaya bangsa Papua sejak kedatangan kolonial Indonesia dan bangsa asing banyak mengalami perubahan. Budaya Barat berkembang secara meluas, bahkan merusak sendi-sendi kehidupan budaya tradisional yang dimiliki oleh bangsa papua. Sebagai contohnya, kebiasaan minum minuman keras yang dilakukan oleh golongan bangsawan dan orang Indonesia kebiasaan pencuri atau korupsi . Kebiasaan tersebut bukan milik asli bangsa Papua, tetapi kebiasaan yang berlaku di kalangan bangsa Indonesia dan bangsa barat serta yang dibawa oleh para kolonial indonesia.

Faktor-faktor penyebab terjadinya kolonialisme indonesia adalah sebagai berikut:

• Adanya keinginan sebagai bangsa yang istimewa. Biasanya disebut chauvinis atau merasa dirinya sebagai bangsa yang istimewa, rasa angkuh yang berlebihan, dan memandang rendah kepada bangsa lain.

• Adanya keinginan untuk menjadi bangsa yang terkuat. Hal ini ditunjang dengan memiliki peralatan perang yang lengkap kemudian ingin membuktikan kekuatannya kepada bangsa lain.

• Adanya keinginan untuk mencari sumber kekayaan alam serta tempat memasarkan hasil industrinya. Negara yang melaksanakan imperialisme biasanya hanya sedikit memiliki sumber daya alam, untuk itu mereka berusaha mencari daerah baru yang memiliki sumber daya alam untuk diambil dan dikuasai. Kemudian daerah tersebut dijadikan sebagai tempat untuk memasarkan hasil-hasil industrinya

• Adanya Keinginan untuk menyebarkan agama dan ideologi. Pada umumnya negara imperialis merasa bahwa agama dan ideologinya merupakan yang paling benar. Oleh karena itu, ajarannya harus disebarkan ke negara atau daerah lain yang dikuasainya.

Kolonialisme Indonesia, Kapitalisme global dan Imperalisme harus dihapuskan dari bumi Cendrawasih. 

Kita jangan terlena dengan praktek -praktek klonialisme dan kapitalisme golobal mencuri dan merampas dan menguasai semua aspek kehidupan kita. kita tidak boleh terlena ada dalam hegemoni kolonial indonesia, terus menerus merampas sumber daya alam yang melimpah. Sadar dan bangkit melawan. Jelas Nesta. (PL).

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun