Aku bukan pohon! Yang tidak punya pilihan untuk mengubah manfaat jadi racun kehidupan atau menjadi obat kesembuhan.
Aku kerap menyebarkan kebencian bagi ciptaan lain, diriku sering menghasut dan mengkerdilkan nilai kehidupan, kabar burung nyaring kusebarkan, fitnah mengalir dari moncong ini, kugonggongkan permusuhan, kukorbankan yang lain demi kenyang perutku, kubuat menangis mereka oleh syahwatku!
Aku bukan pohoh yang konsisten dengan kebaikan, Aku diberiNya kebebasan untuk tumbuh dan berbuah...
Tatkala sedang bercermin pada pohon, adakah engkau mendengar bisikan pohon : "bersyukurlah engkau hai manusia yang masih menyaksikan pohon! Engkau masih hidup, diberi kesempatan oleh Pencipta Semesta, Nyatakanlah kebaikan saat ini. Sebab... NANTI bukan milikmu!
Pohon... maafkan aku jika salah memahamimu karena aku sedang belajar memahami NILAI KEHIDUPAN.
Tagari, sambil menanti matangnya nasi 25 menit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H