Mohon tunggu...
Daniel Pasedan
Daniel Pasedan Mohon Tunggu... Guru - Berkeluarga, dua anak

Iklas, Jujur, Sederhana, Rajin, Peduli, Suka Berbagi, Cerdas, Berani, Tahu Diri, ... adalah Pondasi Pemimpin yang Dirindukan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anakku Merampas Istriku

12 Februari 2012   11:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:45 5846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1329042113879048744

Setelah menikah, Lina mengikuti suaminya ke kota. Para warga merasa sangat kehilangan dengan sosok Lina yang selama ini telah banyak membantu mereka. Kalian tidak usah gelisah, saya akan sesekali datang untuk kalian. Mereka tidak tinggal bersama orang tua Leo, mereka memilih mengontrak sebuah rumah di kompleks perumahan yang terletak tidak jauh dari tempat kerja Leo.

Hari-hari mereka selalu diliputi kebahagiaan, hidup mereka sungguh sebuah gambaran keluarga yang harmonis. Untuk tetap beraktifitas, Lina tidak berhenti sebagai ibu rumah tangga saja yang sehari-hari cuma mengurusi suami dan pekerjaan rumah lainnya. Dia membuka warung kelontong kecil-kecilan, dia memanfaatkan garasi yang belum terpakai untuk berjualan. Sore hari dia meluangkan waktunya untuk mengajari anak-anak disekitar kompleks perumahan, materinya bervariasi mulai dari mengenal tanaman, membaca, berhitung. Aghhh... beruntung sekali nih Leo mendapatkan perempuan sehebat itu, selain parasnya yang ayu, kemampuan serta kreatifitasnya membuat orang-orang disekitarnya senang.

Semenjak mereka mengetahui bahwa Lina mengandung, mereka secara rutin melakukan pemeriksaan. Bayi mungil dalam kandungan ibu adalah seorang perempuan cantik, kondisinya sempurna. Demikian kata dokter setelah melakukan pemeriksaan dan hasil scan. Terima kasih dokter, bagi kami... laki-laki atau perempuan itu sama saja, semuanya perlu disyukuri.

Kehidupan Leo dan Lina sungguh mesra dan harmonis. Hampir tidak ada masalah berarti yang tidak bisa mereka selesaikan dengan baik. Ini bisa terjadi karena mereka saling mendengarkan. Termasuk hubungan dengan keluarga mereka, baik keluarga Leo maupun keluarga Lina.

Hari itu jumat, tepatnya tanggal sembilan desember. Keluarga Leo diliputi rasa bahagia dan sukacita, anak pertama mereka lahir dengan normal. Terlihat dengan jelas kebahagiaan dari wajah Lina, walau masih kondisi letih. Namanya siapa pah? bagaimana kalau... Lena Puspita..., haha nama yang indah... itu nama mantan pacar yah pa?... Leo tersipu malu... ah mama, jangankan pacar... dekat-dekat perempuan saja aku sering grogi...

Puspita tumbuh sehat, semakin hari kecantikannya terlihat jelas... Namun ada sesuatu mulai mengganggu pikiran Leo. Tidak seperti awal perjumpaan dengan Lina sampai melahirkan. Dia mulai merasakan jika Lena sudah merampas istrinya. Perhatian terhadap Lena adalah prioritas Lina, terkadang hidangan kopi sudah mulai lupa karena sibuk mengurus Lena. Dan yang paling mengganggu Leo adalah ketika mereka sedang bermesraan, tiba-tiba Lena membatalkan segalanya. Hmmm... saya tidak pernah menyangka akan seperti ini. gumam Leo!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun